Halaman:PDIKM 695-05 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Mei 1929.pdf/15

Halaman ini telah diuji baca

A.G.G.

89

kan peringatan itoe, soepaja bolbh diketahoei ol ketoeroenan Minangkabau ini, selamanja dan djangan terbenara sadja, nama itoe masoek tanah

Begitoe djoegalah pemandangan penoelis tentang dari : „Bahasa Minangkabau"Teks miring. Soedah sepatoetnja tiada seorang djoega lagi jang degen",'soepaja .bahasa itoe mendjadi voertaal didalam sekolah-sekolah kl. II di S. Barat ini. Apalagi pendoedoek S. Barat ini „secadat, seagarna dan sebahasa". Ja l Kalau kita dengar tjakap satoe-satoe kampoeng, tentang tekan .soearanja ada djoega berlain sedikit, itoe hanja logat masing-masing kampoeng sadja. Soopaja naik nama „bangsa'Teks miring", patoetlah diteroetamakan poela „bahasa". Sekianlah dahoeloe ! Ma'atkan, JAOESA (Kapau).

TENTANG GELAR ORANG MINANGKABAU. OLEH : LOETAN gl. DATOEK RANGKAJO MAHARADJO,

(P. kita) Ditanah Alam Minangkabau ada kedapatan 2 matjam gelar. A. I „Gelar-poesako" jang dipakai olffla penghoeloe, manti, doebalang dan malin (orang 4 djenis). A. II „Gelar-moedo" jang dipakai oleh sekalian orang diloear dari seorang 4 djenis jang terseboet. Gelar A. I dan A. II dipakai oleh orang Minangkabau, akan pemenoehi kehendak salah soeatoe dari oendang2 `adat jang;ta`loek kepada oendangi orang dalam negeri, ialah : „Ketjil bernataa", „Gedang bergelar"

Ertinja kalau ketjil dihimbau namanja, kalau gedang dipanggil gelarnja. Orang Minangkabau ~oleh dikata amat memontingkan panggilan nama atau geiar itoe. „Hai I Hai I memanggil seseorang pada jang IF. • ; orang jang dipauggil itoe nistjatja akan diam sadja, atau mendjawa dengan amarah Apa hai 1 hai 1 hambo indak padoesi awak, hambo ado bernamo bergalar". Oedjoednja gelar itoe soepaja ada berMdaan antara anak ketjil dan orang besar dan djangan sama sadja panggilan kepada masing2 crang, tab kata adat