Halaman:PDIKM 700-07 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juli 1931.pdf/14

Halaman ini tervalidasi

142

A.G.G.


KESENIAN TIMOER.

(Tonél, tari, silat, njanji, bahasa dan pepoestakaan Melajoe).

Ditingkat mana tangga kemadjoeannja, kesenian kita Timoer dalam berbagai-bagai hal, mémang tidak dapat kita katakan, tetapi jakinlah kita, kemadjoean seni itoe mémang soedah djaoeh madjoe kemoeka, oléh dorongan masa. Oentoek memboektikan kemadjoeannja itoe, baiklah kita memandang kepada keadaan ketika 20 tahoen jang laloe.

a. Dalam hal tonél (komidi bangsawan).

Dalam waktoe ± 20 tahoen jang laloe, komidi-komidi bangsawan, teroetamalah melakonkan, tjeritera-tjeritera déwa dan djin (‘alam keinderaan ), tjeritera mana ialah tidak moengkin kedjadian dalam zaman sekarang. Djadi boeahnja tonél itoe seolah-olah menggirangkan hati penonton sadja.

Soenggoehpoen pada diantara tjeritera-tjeritera déwa dan tahjoel itoe jang mengandoeng pengertian jang dalam, tentang kehidoepan lahir batin bagi manoesia, jang membangoenkan keboedajaan, kesoesateraan, tetapi keadaan itoe tiadalah berapa mendjadi ménat oemoem.......

Boekan demikian sadja, tetapi merka, jang soeka mendjadi anak komidi (bintang-bintang tonél) itoe, dipandang rendah kesopanannja, teroetamalah kaoem perempoean jang soeka mendjadi actrise itoe ....... dianggap — „perempoean latjoer !"

Dengan ini dapatlah kita mengambil pemandangan, bagaimana djaoeh perbédaannja dengan tonél Melajoe zaman sekarang.

Jang mendjadi acteur dan akterise atau anak-anak komidi bangsawan pada masa ini, tidak orang-orang kebanjakan sadja, malah kebanjakan diantaranja berasal dari orang baik-baik dan terpeladjar.

Dan tjeritera-tjeritera jang dimainkan, kebanjakan ialah tjeritera jang betoel, dan moengkin kedjadian pada zaman ini, tjeritera-tjeritera mana sangat mendjadi pengadjaran kepada penonton, laki-laki perempoean.

Dalam hal ini djika mengingat perhatian orang, adalah „Dardanella", jang pegang record, jang banjak mendapat simpati di Soematera pada masa ini. Selain dari itoe, pada beberapa waktoe jang laloe, oléh engkoeengkoe di Soematera dan toean-toean di Djawa, telah kerap kali poela dipertoendjoekkan tonél Melajoe dengan memainkan tjeritera-tjeritera koeno, seperti tjeritera Tjindoer Mata, Nan·Tongga (oleh comite toean-toean jang berdarah Minangkabau) dan Loetoeng Kasaroeng, Karena adinda, Mahabatra (oléh toean-toean di Djawa), tonél mana semata-mata hendak menghidoepkan kesenian Timoer; tjeritera-tjeritera jang mémang amat dalam pengertiannja bagi kchidoepan lahir — batin.