Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/170

Halaman ini tervalidasi

156

mendengar pertanjaan jang gandjil dan adjaib itu, bahkan pertanjaan tersebut benar-benar telah menjinggung perasaan rakjat Irian Barat karena apa jang selama ini diperdjuangkan oleh rakjat Irian Barat dan telah mendjadi kenjataan masih sadja dipersoalkan, seolah-olah mereka tidak pertjajai akan kesetiaan dan keteguhan hati rakjat Irian Barat sebagai putra-putra Bangsa jang telah Merdeka sedjak tanggal 17 Agustus 1945.

Namun demikian hendaknja saudara djangan salah faham, Pemerintah Republik Indonesia sama Sekali tidak meragukan akan kesempatan rakjatnja jang berada di Iran Barat tetapi oleh karena Pemerintah Republik Indonesia terikat kepada persetudjuan New York tersebut maka terpaksa harus melaksanakan PEPERA ini diwilajahnja sendiri jaitu Irian Barat.

Perlu pula saudara ketahui bahwa pertanjaan jang gandjil dan adjlib serta sangat menjingung perasaan putra-putra Irian Barat adalah tidak berasal dari rakjat djuga bukan berasal dari Pemerintah Republik Indoonesia tetapi dari luar, tegasnja berasal dari fihak lain.

Saja jakin bahwa Menteri Dalam Negeri Bapak AMIR MACHMUD beserta Bapak SUDJARWO TJONDRONEGORO SH diapat memaklumi keluhan-keluhan rakjat Irian Barat dan saja sendiri telah menjaksikan bagaimana Bapak SUDJARWO TJONDRONEGORO SH pada setiap kesempatan dalam Sidang-Sidang Dewan Musjawarah PEPERA Kabupaten-Kabupaten Merauke, Wamena, Paniai, Fak-Fak, Sorong. dan Manokwari, beliau selalu meminta maaf dan pengertian sebesar-besarnja kepada seluruh Rakjat karena terpaksa harus menanjakan pertanjaan jang tidak simpatik, gandjil serta sangat menjinggung perasaan setiap putera Irian Barat jang sangat mentjintai Republik Indonesia.

Dan dalam Sidang inilah nanti saudara-saudara dapat menundjukkan dihadapan wakil Sekdjen P.B.B. Tuan ORTIZ SANZ dan para wartawan Dalam dan Luar Negeri serta kepada seluruh Dunia bahwa saudara-saudara benar-benar patriot pentjinta Tanah Air jang teguh berdjuang dan setia kepada tjita- tjita Proklamasi 17 Agustus 1945.