Halaman:Pantja-Sila oleh H. Rosin.pdf/24

Halaman ini telah diuji baca

beladjar mengenal dan menghargai kebangsaan ini, sama sekali tidak boleh mempunjai tjita-tjita, untuk menguasai jang lain. Tempatnja didunia selalu ada disamping mereka, jang belum dibebaskan. Irian tidaklah dibebaskan, djika dimasukkan dibawah kekuasaan Indonesia. Irian baru. dikatakan bebas, kalau maswk wilajah Indonesia. Irian bukanlah mendjadi milik Indonesia, akan tetapi Irian itu sebahagian dari Indonesia, Orang-orang Irian tidak mau diperintah oleh Indonesia, melainkan mereka ingin mendjadi sebahagian dari suatu takjat, jang memerintah diri sendiri. Djanganlah kita sekali-kali melihat kebangsaan itu lain dari pada melihatnja dari sudut kemerdekaan, jang adalah hak segala manusia: „Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan”.

Kemerdekaan bangsa itu sudah tentu bukanlah berarti kebebasan untuk aksi separatistis, jang membahajakan Negara. Akan tetapi kebangsaan seharusnja berarti djuga, bahwa tidak ada kekuasaan jang didjalankan jang dirasakan asing oleh sebahagian dari rakjat. Dimana perasaan-perasaan nasional dan kedaerahan ditjela dan disinggung guna kesatuan jang salah dipahamkan, maka kemerdekaan itu tidak sempurna. Sebab dalam kemerdekaan itu termasuk djuga hormat menghormati adat-istiadat masing-masing. Kesatuan jang dipaksakan, jang mengorbankan kerakjatan kepada kebangsaan, membawa bahaja kepada seluruhnja. Kesatuan itu harus bertumbuh. Perbedaan-perbedaan jang menghalang-halangi harus diatasi. Akan tetapi uniformiteit akan berarti melemahkan dan memiskinkan. Tenaga kesatuan bangsa sesungguh-sungguhnja harus dapat tahan akan perbedaan-perbedaan, sama seperti suatu keluarga jang anggota-ang- gotanja mempunjai sifat dan watak jang berbeda-beda: „Bhinneka tunggal ika”. „Berbeda-beda tetapi tetap satu djua”.

Kebangsaan adalah suatu tenaga sentripetal jang kuat. la mengadakan kesatuan jang bertumbuh dari golongan-golongan dan suku-suku bangsa. Akan tetapi pada suatu ketika tiap-tiap kebangsaan itu akan terbentur pada daja penarik bangsa-bangsa lain. Negara nasional itu dibatasi oleh negata-negara nasional jang lain. Dimana kebangsaan itu berusaha untuk kemerdekaan, maka perbatasan-perbatasan ini dihormatinja. Bangsa-bangsa atau suku-suku bangsa, jang ada diperbatasan, harus mempunjai kemetdekaan untuk menggabungkan diri kepada negara jang dikehendakinja, atau untuk membentuk negara

20