Halaman:Pantja-Sila oleh H. Rosin.pdf/54

Halaman ini telah diuji baca

djadi manusia. Marilah pembitjaraan jang pertama itu kita persilakan bukan kepada pendeta atau kepada kesatria, melainkan kepada petani, ja'ni rakjat.

III

TUDJUAN PANTJA-SILA.

1) Kita telah membitjarakan kesatuan dan susunan Pantja-Sila. Marilah kita tekankan, bahwa kesatuan ini bukanlah kesatuan jang diam dan statis dan bahwa susunan ini bukanlah susunan jang kaku, jang tidak bergerak. Kelima sila ini bukanlah seperti lima bintang jang masing-masing mempunjai djalannja sendiri didalam alam semesta dan achirnja barangkali akan saling mendjauhkan diri. Garis-garis geometri jang kita tarik diantara bintang-bintang jang demikian pada waktu malam hari, bukanlah garis-garis tenaga jang sebenarnja didalam alam semesta. Gambaran bintang adalah kombinasi jang kebetulan dan jang sembarangan dari fantasi kita. Tetapi Pantja-Sila itu tidak boleh dianggap sebagai kombinasi jang demikian, Sebaliknja, kombinasi kelima sila itu berarti, bahwa disini diketemukan konstellasi tenaga-tenaga ini saling tarik-menarik dan tolak-menolak, tetapi meskipun demikian merupakan suatu kesatuan jang erat. Maka oleh karena itu menjusun dan menjalurkan tenaga-tenaga ini, mendjadi kewadjiban jang tetap bagi orang-orang jang bergumul dan bekerdja sekarang dan bagi banjak lagi turunannja jang akan datang.

Kelima sila itu dapat kita umpamakan lebih tepat dengan lima kotak sawah jang bertingkat-tingkat letaknja, Tidak ada sekotak sawahpun jang tidak membagikan airnja. Tiap-tiap kotak memberikan air kepada kotak jang lainnja. Ini berarti terhadap Pantja-sila: Pergaulan dengan Tuhan Allah memungkinkan manusia bergaul dengan sesamanja. SCsama manusia ini terutama diketemukan dalam bangsa sendiri. Disini tempatnja, dimana manusia mendjadi warganegara. Dan organisasi ketatanegaraan mendjadi alat untuk mentjapai ekonomi jang lebih baik bagi tiap-tiap orang. Tapi kebalikannjapun benar djuga: Dengan pekerdjaannja buruh itu meletakkan dasar untuk pertumbuhan politik jang sehat. Bentuk negara jang

demokratis memberi kesempatan kepada bangsa untuk bertumbuh.

50