Halaman:Pantja-Sila oleh H. Rosin.pdf/55

Halaman ini telah diuji baca

Suatu bangsa jang merdeka keluar dan kedalam adalah suatu berkat bagi umat manusia. Dan dimana umat manusia betul-betul dilajani, disana Allah, Chalik, dipudji.

Akan tetapi perumpamaan kelima kotak sawah itu tidak terlalu tepat: Garis-garis penghubungnja tidak boleh ditarik kesatu arah sadja, Tiap-tiap sila dihubungkan dengan tiap-tiap sila: Peri-kemanusiaan umpamanja, membuktikan kekuatannja dalam memelihara kemerdekaan agama, tetapi djuga dalam memelihara segala hak-hak demokrasi lainnja. Perikemanusiaan ini melindungi mereka jang lemah dalam bangsa sendiri, tetapi pula membela tiap-tiap bangsa dalam dunia jang lemah dan tertindas.

Kebangsaan mentjiptakan persekutuan bangsa jang tulen, jang memberikan tanah air kepada orang miskin djuga. Kebangsaan mengadjarkan kepada orang-orang miskin dan kaja, tinggi dan rendah untuk sama-sama mendirikan satu rumah. Kebangsaan memberikan kepada tiap-tiap orang kesempatan jang pertama dan terbaik untuk berkembang. (Masaalah emigrasi menundjukkan bahwa kebangsaan djuga lemah dan bertjatjat.) Kebangsaan ini memaksa untuk mengadakan pertjakapan dengan teman sebangsa tentang soal-soal jang dalam mengenai kehidupan dan kematian.

Demikianlah kita akan dapat terus menarik garis-garis dari tiap-tiap sila ke-tiap-tiap sila jang lain. Tiada sila jang berdiri sendiri. Tiada sila terdapat tersendiri. Tiada sila ada untuk dirinja-sendiri. Tiada sila mempunjai tudjuan padanja sendiri. Begitu djuga dengan kementerian-kementerian dari pemerintah. Kementerian Luar Negeri ada bukan untuknja sendiri. Kementerian Kehakiman tiada mempunjai tudjuan padanja sendiri. Kementerian Kesehatan ada tidak untuk kepentingannja sendiri. Begitupun Kementerian Pendidikan tidaklah mempunjai tudjuan padanja sendiri. Semua melajani semua. Hanja dalam kerdjasama antara satu sama lainnja, maka kementerian-kementerian itu mempunjai arti dan faedah. Begitu djuga perhubungan antara kelima sila itu harus dipandang sebagai perhubungan jang hidup. Tudjuan dan maksud tiap-tiap sila djustru terdapat dalam sila-sila jang lain. Makin kuat garis-garis itu ditarik antara kelima titik ini, maka makin kuatlah Pantjasila itu seluruhnja.

2) Tetapi seluruhnja daripada Pantjasila djuga tidak mempunjai tudjuan padanja sendiri. Pantjasila itu tidak lain daripada suatu fondamen, Fondamen sendiri tidaklah berarti. Fondamen itu ada

51