Halaman:Pantja-Sila oleh H. Rosin.pdf/9

Halaman ini tervalidasi
PANTJA-SILA
Pidato jang diutjapkan pada tanggal 23 Desember 1950 di Sukabumi, pada Konperensi Gerakan Mahasiswa Keristen Indonesia, dan kemudian ditindjau kembali.
I
BAGAIMANAKAH PANTJA-SILA HARUS DITAFSIRKAN?

a) Pada sampul buku ketjil karangan Ki Hadjar Dewantara tentang Pantja-Sila, pembatja dapat melihat diatas titelnja sebuah gambar perlambang. Gambar itu melukiskan sebuah rumah, jang berdiri diatas 5 fondamen, atau lebih baik dikatakan: jang berdiri diatas sebuah fondamen berlapis lima. Lima lapisan jang tebal itu tersusun dan merupakan pengalasan, jang lebih kuat dan lebih teguh dari pada seluruh rumah jang harus dipikulnja. Akan tetapi kelima lapisan itu tertanam dalam didalam tanah, tidak njata kepada mereka jang tidak menggalinja. Kelima fondamen itu tidaklah mempunjai arti jang tersendiri, akan tetapi semata-mata ada untuk rumah itu sadja. Barangsiapa jang tidak teliti, dapat lupa akan fondamen tersebut. Ia masuk kedalam rumah itu dan merasakan perlindungan jang didapatnja dari rumah itu, dengan tidak menginsafi, apa jang akan dapat terdjadi, bila tidak ada kelima lapis fondamen jang tidak kelihatan itu: Rumah itu akan dapat dirusakkan oleh bandjir dan gempa bumi, dan tentulah akan roboh masuk kedalam paja. (Lihat djuga Matius 7 : 24—27.)

Kita mengerti, apakah arti gambar ini: Rumah itu ialah Negara Indonesia dan kelima fondamen itu ialah Pantja-Sila. Dengan demikian sudah terang pula, apa jang harus kita artikan dengan „Pantja-Sila”, ialah: Kelima dasar azasi Negara hukum Indonesia Merdeka, Republik Indonesia. Tentang urutan dan susunan dasar-dasar ini tidaklah didjelaskan oleh gambar itu sendiri. Akan tetapi, saja kira, bahwa kita harus mentjari dasar jang pertama dibagian jang terdalam didalam tanah, sedangkan dasar jang kelima merupakan lapisan teratas: ditempat jang terdalam, jang hampir tiada terduga, terletaklah dasar pertama: Ke-Tuhanan Jang Maha Esa. Diatasnja berdiri: Perikemanusiaan. Diatas dasar kedua ini terletak jang ketiga: Kebangsaan. Diatasnja lagi jang keempat: Kerakjatan. Dan diatas sekali terletak jang kelima: Keadilan Sosial.

Berhubung dengan itu, nanti kita akan berdjalan dari atas kebawah

7