Halaman:Pantjasila oleh Ki Hadjar Dewantara.pdf/20

Halaman ini tervalidasi

― 14 ―

dira djajaning rat, lebur déning pangastuti". Tuhan selalu ada pada kita! Tuhan ta' akan membiarkan meradjalelanja augkara - murka, baik jang bersifat imperialisme maupun kapitalisme! Sebaliknja, ta akan Tuhan memperbaiki hidup manusia, kalau manusia itu tidak sanggup berdjuang untuk memperbaiki nasibnja sendiri. Bukankah ini adjaran, jang berkali-kali dipeladjarkan oleh Presiden kita Bung Karno, jang banar² mendjadi bekal jang utama didalam kita melaksanakan perdjuangan kita? Mengertilah kita, untuk apa si-pentjipta Pantja-sila meletakkan „Ketuhanan” sebagai sila jang pertama. Dengan pertjaja akan adanja kekuasaan jang maha-agung, maha-kuasa, maha-adil, maha-kasih dan maha-murah, maka seolah olah kita manusia dengan sendiri kemasukan sifat2 ke-Tuhanan itu. Dari manusia jang lemah, kita mendjadi manusia jang kuat. Ketakutan atau kebimbangan hati lalu lenjaplah. Dan kalau kita dari „manusia takut” mendjadi „manusia berani”, maka itu disebabkan karena kita merasai benarnja perdjuangan kita. Berani karena benar! Keinsjafan ini pun memperkuat djiwa kita.

Disamping perasaan benar, Pantja-sila memberi bekal jang sangat berharga pula. Rasa „Kebangsaan” sebenarnja adalah „rasa diri”, tetapi rasa diri jang telah diperkuat setjara lipat ganda, karena telah dipersatukan dalam hubungan kemasjarakatan bersama. Sebagai „rasa-diri-sebangsa” maka kesedaran kebangsaan itu berarti tulang - punggungnja rasa kemerdekaan diri. Rasa - kebangsaan tidak sadja memberi keinsjafan tentang hak2 atas kemerdekaan bangsa, pun segala kewadjiban nasional lalu kita rasai setjara murni, sutji dan kuat, teristimewa kewadjiban untuk mempertahankan kemerdekaan nusa dan bangsa.

„Kedaulatan Rakjat”, ja'ni „Demokrasi” sebagai sila jg ke 4 mengadjarkan pada kita, bahwa didalam menentukan nasib bersama, djanganlah hanja satu - dua golongan, lebih2 djanganlah hanja satu, dua orang sadja jang bertanggung djawab, namun seluruh anggauta masjarakatlah, rakjat seluruhnjalah jang harus pegang kedaulatan. Kemauan rakjat seluruhnja, itulah jang harus dilaksanakan dengan tjara jang sebaik-baiknja, jaitu oleh orang-orang jang tjakap dan dju-