Halaman:Pembalesan Kedji.pdf/22

Halaman ini tervalidasi

— 22 —

III.

MANOESIA JANG MASI SOETJI.


Dalem waktoe jang telah ditjeritaken dalem fatsal di sabelah atasan ini, di Angkee ada terdiri satoe roemah besar bersama satoe roemah jang lebi ketjil di sampingnja sabelah kiri.

Samoea orang di itoe kampoeng taoe, jang itoe ada tempat tinggal dari Souw Hoay-wan, satoe soedagar hasil boemi jang hartawan.

Itoe roemah ketjil tadinja digoenaken boeat samboet tetamoe, tapi oleh kerna kamoedian Hoay-wan merasa jang ia tida perloe pakeh tempat begitoe banjak, djadi ia sewaken itoe pada orang. Tapi kebon jang pernahnja di blakang roemah itoe masi tinggal tetap mendjadi satoe. Njonja Souw meliat, tetangga jang menjewa roemahnja ada saorang pantes-pantes, lantaran itoe ia merasa tida perloe bikin begini-begitoe jang lebi tjerewet.

Pada 15 Phegwee, baroe sadja lontjeng mengoetaraken poekoel toedjoe, di bawa poehoen mangga jang pernahnja di tengah-tengah kebon, soeda ada doedoek doewa anak prampoean dengen mengglèpok. Satoe antaranja ada pangkoe satoe piring nasi, dan sasoeda makan doewa-tiga soewap, laloe ia berkata:

„Hajolah kita makan sama-sama, entji Bong-loan. Tida ada apa-apanja, si Mili baroe poelang dari