— 50 —
Laloe orang moelahi tarik kartoe dengen klakoean amat soenggoe-soenggoe, kamoedian Kek-hoaij lantas berkata dengen soeara angker:
„Liap !“
Sasaät berselang masing-masing orang bantingken kartoenja diatas medja, dan Dian-hoei laloe berseroe dengen soeara sember:
„Goen !“
„Bagoes !“ berseroe Kek-soen, jang doedoek di sampingnja itoe orang Pekalongan. Dan betoel sadja ia itoelah jang dapet kamenangan boeat itoe sakali poekoel, dan dalem gilirannja laloe ia berseroe dengen soeara keren:
„Samgiok !“
Orang toeroenken tiga kartoe dari tangannja, dan kamoedian terbalikin itoe diatas medja, samantara Dian-hoei berseroe poelah:
„Ang-goen-soe-tjhio !. . . . . . . .}Sekarang sambie !“
Koetika samoea orang soeda toeroenken kartoe, lantas orang Pekalongan itoe berseroe lagi dengen soeara jang lebi njaring:
„Soe !“
„Bagoes !" berseroe Kek-soen. „Sekarang jang pengabisan.“
„Ja, jang pengabisan," kata Dian-hoei. „Sambie lagi !“
„Ho, tjilaka betoel !" berseroe Kek-hoaij, dan lantas tjelentangin kartoenja jang pengabisan diatas medja.