Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/139

Halaman ini tervalidasi

— 138 —

kata, jang sabagian ada merasa senang dengen bintjana jang menimpa pada dirinja toe djahanam.

Itoe pahlawan jang tadi beromong-omong lantas pergi ka kantoornja pembesar boeat mengadoeken perkara di atas, jang lantas ditrima dan dipreksa oleh Jo Giam.

Jo Giam adalah itoe pembesar, jang oleh Mouw Tjie maoe dikasi anteran merdjan. Kerna di ini kota pangkatnja teritoeng tinggi dan mempoenjai pengaroe besar.

Ini Thaijsioe laloe prenta oppasnja panggil itoeorang jang mengadoe, jang satelah sampe depan medja, laloe berloetoet di hadepannja itoe pembesar sambil manggoet-manggoet.

,,Apa kaoe ini pahlawannja Mouw Tjie, orang jang masoeki itoe pengadocan?" tanja Jo Giam.

,,Bener," djawab itoe pahlawan sembari manggoet lagi.

Thaijsioe laloe bikin pertanjahan, pertanjahan jang penting seperti brapa orang kawannja itoe pendjahat; marika dateng di waktoe bagimana, dan dengen djalan di mana marika masoek ka dalem roemanja Mouw Tjie, dan laen-laen poela.

Itoe pahlawan lantas menjanet dengen terang dan kasi taoe jang ia taoe.

Koetika ditanja kenapa ia tida dateng menoeloeng waktoe terdjadi itoe katjilakahan, ia djawab: ia maoe menoeloeng, tapi lantaran sendiri sadja, ia merasa takoet dan lantas lari semboeni.

Sasoedanja denger sagala pertanjahan, pahla-