Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/193

Halaman ini tervalidasi

— 192 —

sobat jang soeda oendjoek boedi padakoe. Tapi sekarang, datengkoe ka mari adalah membitjaraken satoe oeroesan aken goena kabaekanmoe sendiri, Hianheng."

Sapandjang mendenger itoe tjerita jang ditoetoerken dengen sabar, goesarnja Loan Teng-giok djadi sedikit koerang. Sembari dengerken teroes, ia pesen:

,,Baek, tjeritalah teroes! Tapi hati-hati, djangan kaoe omong jang tida karoean. Kerna kaloe sampe djadi begitoe, djangan kenal lagi akoe dan akoe poen tidak maoe kenal lagi padamoe."

,,Inilah Hianheng nanti timbang sendiri, apa bitjarakoe bener atawa tida,: kata Houw Seng: ,,Hianheng tentoe ada lebi taoe dari akoe, bagimana ini waktoe di sakoeliling kota dan tempat, ampir semoea pembersarnja kabanjakan ada orang-orang dari kawanan dorna, jang kabanjakan ada pikir boeat kaoentoengan sendiri, dari pada boeat kabaekannja orang ketjil. Djoestroe lantaran itoe djoega, maka akoe poenja barang dengen gampang bisa dirampas dengen tida mendapet keadilan. Ada kantoor tapi tida tempat mengadoe, ada pembesar tida bedah seperti begal-begal, jang tida sekali mempoenjai rasa kasian dan keadilan. Sebaliknja itoe orang-orang gaga di Tenghoensan maski di lahir kaliatannja seperti penjamoen dan begal-begal, tapi kalakoeannja haroes dipoedji