Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/260

Halaman ini tervalidasi

— 259 —


tan, toeroet itoe, tapi tida lantas toeroet apa jang orang hendak perlakoeken atas dirinja.

Moekanja ia tarik begitoe roepa, seperti orang jang koerang senang. Hingga Lie Kwa-eng jang meliat djadi heran dan berkata:

,,He, kaoe mengapatah? Maka mendadak-dadak roepamoe djadi seperti orang berdocka? Apa kaoe tida senang temeni akoe ?

,,Oh, moestail amat!" savetnja si eilok sembari soesoet mata jang tida aeraja; moestail akoe tida senang temeni sezami sendiri jang tertjita. Malah akoe haroes mengoetjap soekoer jang kaoe lekas poelang."

Wadoel!...... toe perkatahan,,sceami sendiri jang tertjinta", jang terdenger di koeping ada meresep betoel ka dalem hati. Kwa-eng jang soeda birahi djadi amat girang, senang dan sataoe apa lagi. Kaloe itoe waktoe celmaoct minta tjaboet ia poenja njawa boeat samboeng djiwanja sang Istri, brangkali ia tida menoelak. Dalem itoe saat katjintaännja pada Giok-go djadi bertamba lipat-lipat, hingga sagala apa jang di-ingin oleh itoe istri, tentoe tida ditolak lagi.

,,Nah sekarang akoe soeda poelang istrikoe jang manis", kata Kwa-eng dengen lakoe genit-genitan, sambil mamegang tangannja itoe istri: ,,tapi mengapa roepamoe djadi seperti orang berdoeka?"

,,Sebab kaoe terlaloe pertjaja pada itoe orang!" membentak Gig sambil emposken tangannja