— 280 —
VI
Lantaran perboeatan istrija, Lie Kwa-
eng djadi binasa. — Kerna hambanja,
Lie Eng tersangkoet perkara.
——————
Sakoetika lamanja dalem itoe kamar djadi sepi. Satoe pada laen saling memandang dengen tida berkata-kata.
Lie Kwa-eng poenja napas djadi memboeroe, maka dengen zonder menoenggoe orang poenja djawaban, ia lantas menerdjang pada Pek-hoa, dengen tida pikir jang diri sendiri soeda toea dan tida bertenaga.
Dengen doea-doea kepelannja ia timpaken di moekanja itoe tjoetjoe kaparat. Tapi, Pek-hoa tentoe sadja tida tinggal diam dirinja diserang begitoe roepa, hanja lantas berkelip ka samping, hingga poekoelannja Lie Kwa-eng djadi liwat.
Si kolot satelah liat poekoelannja tida mengenaken, djadi bertamba goesar dan lantas hantem moeka istrinja.
Giok-go jang lagi goegoep dan belon ilang kasimanja, satelah kena ditempong, djadi kakalabakan dan berbareng itoe ia djadi tersedar. Njonja ini tjoba melawan sabisa-bisa, tapi boekan bales