Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/338

Halaman ini tervalidasi

— 337 —


berpaling ka itoe panggoeng jang pernahinja di kiri kanan, kamoedian berkata-kata dengen soeara njaring.

Semoea penonton lantas memasang koeping aken mendengeri.

Beginilah katanja pembesar itoe:

„Atas Djiwi Siantiang poenja kadatengan di ini tempat, ada sanget menggirangken kita-orang semoea ampoenja hati. Sedeng akoe, pembesar di ini tempat, berdjandji di hadepan orang banjak, siapa antaranja jang lebi sakti dalem pengadoean ilmoe, akoe nanti bikini gredja dan taroken gambarnja boeat disoedjoet oleh sakalian pendoedoek lelaki dan prampoean, ketjil dan besar, toea dan moeda. Laen dari begitoe, akoe poen ada niatan djoega boeat mempelajari ilmoe-ilmoe gaib dan berfaedah dari Siantiang jang menang dalem pengadoean ilmuoenja itoe."

Sambari oetjapken itoe perkatahan-perkatahan jang di atas. saban-saban itoe pembesar menengok ka kiri dan kauan, ka djoeroesan itoe panggoeng, seperti orang jang bitjara pada itoe kadoea Todjin.

Sasoedanja pembesar itoe brenti bitjara, lantas disamboet oleh itoe Todjin jang berada di panggoeng sebla Wetan, dan katanja begini:

„Tentoe sadja Pinto trima baek atas Tjoenkhwa poenja permintahan dan perdjandjian. Kerna boeat duriken gredja dari orang jang menang dalem pengadoean ilmoe, itoe poen tida lebi dari pantes. Siapa jang menang, itoelah ada ternjata dirinja