Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/376

Halaman ini tervalidasi

— 375 —

Tjoa leng djadi terkedjoet dan laloe mengawasi pada sobatnja itoe.

,,Apa ?" tanja ja kamoedian.

,,Bersadialah!"

,,Hm!............ Apa artinja ini ?"

,,Ssst!, djangan berisik."

Tjoa leng djadi terlebi heran. Tapi Oan Swie lida bikin sampe kawannja menanja lagi, hanja laloe benkata sadja dengen pelahan:

,,Djangan menanja apa-apa lagi, hanja bersadialah boeat kita-orang melariken diri. Djoega inget, di waktoe lari djangan sekali kaoe kaloearken satoe perkatahan. Djangan goegoep dan djangan riboet."

Tjoa leng laloe lempar kipasnja dan lantas pake badjoe, menoeroet sabagimana toeladannja itoe sobat jang banjak pengartian. Kamoedian doedoek menoenggoe dengen tida berkata-kata.

Sasaät telah berlaloe.

Kira-kira waktoe ampir tengamalem, di loear pintoe kadengeran ada banjak orang. Berbareng itoe, lantas terdenger soeara riboet-riboet seperti orang maoe mengerojok maling. Tjoa leng baloe memandang pada sobatnja, tapi Oan Swie tida berkata soeatoe apa, hanja pegang sadja sebla tangannja itoe kawan.

,,Diam-diam sadja," kata poela ia dengen soeara berbisik.

Gedoebrak! gabrock!!.............

Begitoelah pintoe lantas ferpentang.