Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/290

Halaman ini tervalidasi

— 288 —

seringkali dibentak, dimaki dan diprenta mendjaga anak-anaknja salakoe boedjang jang zonder gadji.

Di sitoe baroelah Loei Bo merasa menjesel jang ia soeda toeroet ini kaponakan setan alas. Tapi apa ia bisa berboeat, menjesal poen telah kasep!

Blakangan waktoe Tjioe Thong ikoet pasoekan lemmatjwan dan salagi poelang doeloe ka roemanja boeat mengambil istri, ia dapet kabar tentang kalakoeannja Tjian Oay-tjoei jang bezitoe tida patoet, hingga perasahannja jang moelia djadi timboel boeat ambil kombali pada itoe orang toea. Sedeng pada istri sendiri ia tjeritaken, bagimana waktoe ia lakoeken djabatan To-thauw dan telah bertempoer pada pasoekan Kim di Potenghoe, dapat kakalahan jang ampir sadja membinasaken djiwa. Beroentoeng itoe waktoe dateng Houw-jan Tjiak jang menoeloeng.

Sekarang antero Santong dan Holam telah djato ka tangannja orang Kim, inaka ia rasa tida santausa boeat anak istrinja berdiam lebi lama di ini tempat. Djoega ia tjeritaken jang bersama sekalian Hengte ia telah berkoempoel di lemmatjwan dan sekarang pasoekan itoe maoe pergi ka Teng-hoensan; datengnja ka mari boeat ambil Kiongdjin.

Begitoelah sasoeda beromong-omong ia lantas pergi ka Tjeetjioe boeat ambil Loei Bo aken diadjak bersama-sama.

Satelah ia sampe di tempat jang terseboet, si