Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 02.pdf/286

Halaman ini tervalidasi

— 286 —


Liangsan," saoetnja jang ditanja, jang roepanja ada taoe itoe perkara.

Satelah denger itoe perkatahan „kawanan Liang-san”, hatinja Tong Wie djadi terkedjoet. maka dengen tida mengaloewarken satoe perkatahan, ia menengok pada itoe tiga soedara dengan sorot mata menanja, dan seperti maoe kata: „kaoe denger apa itoe orang-orang telah tjerita ?’

„Kaloe begitoe, marilah kita pergi ka itoe waroeng,” kata Lie Hoen: „brangkali sadja di sana kita nanti bisa dapatken laen katerangan jang lebi penting.”

Tiga soedara jang laen moefakat, maka dengen tindakan tjepet marika laloe pergi ka itoe waroeng arak, minta pada toekang waroeng makanan beserta arak jang baek. Kamoedian sambil minoem marika moelai bikin pertanjahan-pertanjahan pada orang jang ada di sitoe, sedeng hati djadi bertamba-tamba koeatir.

Itoe nona tjantik jang samalem menjanji, djoega kabetoelan masi ada di sitoe. Satelah denger pertanjahannja itoe orang gaga, ia laloe toetoerken apa jang ia taoe, bagimana koenjoeng-koenjoeng, baroe sadja ia brenti menari, dari loear dateng banjak oppas dan tetamoe itoe lantas ditangkep, sedeng dirinja djadi terpental lantaran kabentoer badanja itoe orang gaga jang berontak.

„Apa kaoe bisa toetoerken djoega bagimana