— 24 —
tida betah tinggal berdiam sadja, maka ia dateng ka mari dan bekerdja di bawah prentanja Ong Tho-tong, aken toeroet mendjaga ini tempat.
Begitoelah dalem waktoe beromong-omong, Kwouw Gie larang kawannja bergerak.
Kamoedian ia menanja lebi djaoe, ka mana ini orang-orang gaga maoe pergi.
Lie Tjhoen laloe tjeritaken, bagimana keadahan dalem negri sekarang ada teramst kaloet. Pembesar-pembesar jang memegang pamerentahan dan berkoeasa, kabanjakan ada berdiri dari kawanan dorna. Dan sebab ia dengen soedara-soedaranja sering dapet ganggoeannja pembesar demikian, maka ia ambil poetoesan-boeat ka loear dari negri, dengen maksoed made tjari sadja satoe poelo boeat djadi tempat kadiamannja.
„Demikianlah adanja kita-orang poenja maksoed," kata itoe Twako sabagi penoetoepnja.
„Tapi sedari dibikin pelajaran sampe ini hari, belon dapet itoe poelo jang ditjari."
„Oh, itoelah sigra aken terdapet," kata Khouw Gie.
Lebi djaoe ini orang gaga kata: bahoewa ia soeda biasa maen di laoet. Maka kaloe ini Twako ada soeka, dengen senang hati ia soeka foeroet dalem ini perdjalanan boeat mentjari tempat. Tentang hal laoetan ia ada banjak mengar-
