Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/321

Halaman ini tervalidasi

— 321 —

Itoe waktoe djoega Liok Siang lantas kenalin, baheewa itoe orang ada korbannja jang doeloe, jang disangka telah mati dalem aer. Dengen moeloet menganga ia memandang seperti orang kasima, tapi, Bok Tjoen jang soeda denger djahanam itoe telah poelang, laloe. berlompat sambil berkata:

"Boeat apatah kita boewang tempo.aken bitjara pada sagala manoesia begitoe roepa, Hajoe kasi sadja bagiannja.”

Liok Siang dijadi lebi kaget. Sebati baroe ia taoe, bahoewa Tjio Keng jang ada di hadepannja, boekan roh, hanja manoesia idoep jang dateng hendak bikin pembalesan atawa minta kombali itoe milik jang terampas.

Dengen tida berkata soeatoe apa Liok Siang lantas berlompat ka loear dan teroes melariken diri. Tapi baroe sadja bertindak doea-tiga langka, ia djato dan kadoea moesoenja telah sampe di blakang.

Bok Tjoen oetjapken bebrapa perkatahan jang menjataken rasa djemoe dan gemesnja, tapi Tjio Keng lantas berkata: boeat apatah berkata-kata pada orang begini. Dan sahabisnja kata begitoe ia angkat goleknja dan tabasken itoe di batang lehernja Liok Siang, jang sigra djoega djadi terpoetoes.

„Hm! sekarang kaoe mampoes, manoesia kedji!" kata Tjio Keng dengen soeara menggeren-

Pembalesan Kawanan Liangsan.

41