- 8 -
Keterangannja I. Il, Ill, IV dan V:
Adapoen definitie I dan II itoelah soembernja ilmoe, karana kaloe tiada doea perkara itoe, nistjaja akal tiada boleh kerdja akan pikir perkara III, IV dan V. Maka kaloe kita memandang satoe nona jang tjantik dan manis, adalah dirinja nona itoe dikata dzat, adapoen tjantik dan
manis dikata sipat dari dzat. Kaloe kita lihat koeda jang nakal, maka dirinja koeda itoelah dzat, adapoen nakal itoelah sipatnja. Kaloe ada batoe jang hitam, besar dan keras, maka dirinja batoe itoe dikata dzat, adapoen hitam, besar dan keras itoelah sipat-sipat dari dzat. Bagitoelah kaloe poehon besar, adalah „poechon” itoe dzat dan „besar” itoe sipat.
„Akan pisahkan sipat dari dzat, dan pisahkan dzat dari sipatnja, inilah tiada dapat dikerdjai oleh manoesia, boekan sadja tiada mampoe tjeraikan dengan perboeatan, tetapi
djoega tiada sanggoep kita pisahkan dengan pikiran, karana berapa djoega poetih-koeningnja satoe nona, tiadalah kita poenja pikiran sanggoep pisahkan dia poenja diri (dzat) dengan roepanja (sipat) jang.poetih-koening. Maka kaloe api bersipat panas, melainkan kita boleh kata api itoe dzat dan panas itoe sipat, tetapi akan pisahkan diantara api dengan panasnja kita tiada sanggoep pikirkan. Demikian poela kita tiada mampoe pisahkan dzat dengan thabéät.
Dan ada lagi jang lebih soesah dipikirkan, kaloe kita maoe menentoekan dzat dan sipatnja waktoe atau timpo, karana kaloe sehari-hari kita jakin tentang adanja waktoe, toch kita beloem tahoe apa waktoe itoe dzat atau sipat atau boekan.
Bagitoelah kita sangka bahoea kita poenja diri dengan gampang boleh terpisah dari pantja-indria, inilah persangkaan sadja. Oepamanja kaloe seorang boeta atau toeli, beloem boleh dikata dia poenja diri terpisah dari sipat melihat dan mendengar, karana kita tiada sanggoep menentoekan bahoea sipat-sipat itoe soedah keloear dari dalam diri, melainkan kita
polek kata sadja jang pantja-indria itoe soedah roesak, sehingga, „toeli” dan „boeta” djoega, dinamai sipat jang berdiri pada dzat.
Maka biarpoen dzat tiada dapat dipisah dengan sipat dan thabéät antara satoe dengan lainnja, akan tetapi ada perloenja dibikin perbedaän, soepaja djadi teratoer didalam
bitjara.
Dengan keterangan diatas, tjoekoeplah kita boleh membédakan apa jang dikata benda, dzat, sipat dan thabéät. Keterangan lebih djaoeh tentang pantja-indria akan terseboet lagi.-
VI Kaloe kita kata tahoe, dimaksoedkan pendapatan kita dengan pertoeloengan pantja-indria tentang adanja sesoeatoe dzat dan sipat, boekan tentang tiadanja.
- 9 -
VII Kaloe kita kata ingat, dimaksoedkan kemampoean akan menjimpan pendapatan dari tahoe tadi tentang adanja dzat dan sipat, boekan tentang tiadanja.
VIIL Kaloe kita kata kenal, dimaksoedkan kemampoean akan menentoekan tentang bédanja dan samanja dzat dan sipat diantara satoe dengan lainnja, jang soedah diketahoei adanja, boekan tentang tiadanja.
Keterangannja VI VII dan VIII.
Kemampoean manoesia akan goenakan pantja-indria dan ingatan tiada béda dengan héwan, karana pantja-indria dan ingatan selamanja berhoeboeng dengan oetak, dan kita tiada boleh moengkir bahoea bangsa héwan djoega ada poenja oetak. Sampai disini deradjat manoesia sama dengan héwan. Bagitoelah kaloe pantja-indria melihat, mendengar, mentjioem, mentjitjipi atau mamégang apa-apa, nistjaja manoesia dan héwan dengan pertoeloengan oetaknja dapat tahoe adanja benda atau barang, dan kaloe berkali-kali kedjadian bagitoe sampai ingat, nistjaja manoesia dan héwan boleh membédakan antara soeatoe benda dengan lainnja, maskipoen
benda itoe soedah tiada dihadapannja. Inilab dinamai kenal.
Njatalah tahoe dan kenal melainkan kemampoean kita dan kemampoean héwan akan menentoekan sadja adanja dan gerak- diamnja atau berobahnja apa-apa berhoeboeng dengan pantja-indria dan ingatan, akan tetapi boekan sekali-kali kemampoean akan menentoekan tiadanja. Karana maskipoen soeatoe barang atau benda jang dikenal, soedah hilang dari pemandangan pantja-indria, beloemlah kita ada hak akan menentoekan tiadanja, sebab dibelakangkali kita boleh lihat kembali adanja, dan kaloe nanti tiada kelihatan kombali, inilah karana benda itoe soedah berobah lain matjam, boekan disebabkan dzatnja benda itoe hilang dari ada mendjadi tiada. Tandanja kaloe kita bakar kertas mendjadi aboe, maka aboenja kertas djadi rata sama tanah, inilah dinamai berobah sadja, karana kaloe kita kata dzatnja kertas itoe djadi tiada, nistjaja kita menetapkan apa-apa jang kita tiada tahoe. Bagitoelah kaloe kita lihat boeah manggah jang hidjo bergantoeng dipoehon dan komdian hidjonja berganti djadi koening, tiadalah boeah jang hidjo toe soedah lenjap diganti dengan lain boeah jang koening, kartana kita hanja boleh kata bagitoe kaloe mémang benar, kita
lihat bertoekarnja. Dan maskipoen boeah manggah itoe kita telan boelat-boelat, beloemlah kita ada hak akan menentoekan tiadanja, karana maskipoen dia masok didalam peroet, boekanlah mendjadi ketiadaan, hanja pindah dan gerak,maka biarpoen didalam peroet dia hantjoer-leboer, sebahagian mendjadi darah daging dan sebahagian keloear djatoeh masok