— 270 —
soeara treak. Si nona berkoeat-koeat maoe
lolosken diri, tapi tangan jang memegang
tida djadi terlepas, malah mentjangkem
samingkin keras.
Di itoe sa'at, seperti kaki ada terseret
iblis, baginda lantas boeroe mengamperi, dan sabelon penista si nona bisa kasi katrangan apa-apa tentang perboeatannja, ia soeda dapet satoe kemplangan dengen toengkat di kapala, jang membikin ia djadi roeboeh di tanah.
Caroline tinggal berdiri sabagi kenah disamber kilat. Ia bergoemeter sa'antero toeboe dan anggota, dan awasi dengen
mata penoeh katakoetan pada si toewan penoeloeng dan si penista jang telah didjatoken.
Tapi itoe djedjaka kedjam sigra bangoen kombali, dan hendak bales menjerang pada moesoenja.
Samantara itoe banjak orang dari sana-sini dateng mendekati, dan dalem sakitjepan mata sadja, anak moeda itoe telah dipegang oleh doewa politie jang mendjaga kasantausahan.
„Kaoe djoega misti lantas mengikoet pada
kita!" kata satoe antaranja pada baginda.
„Akoe nanti kasi taoe namakoe dan