Permoelaän perang sembilan hari
jang pertama.
Soeara jang sanget gemper dari barisan-barisan tentara moeloek ka atas oedara, hingga bikin koeping djadi pengang dan hati berdebar. Boenjinja slompret dan tamboer perang saolah-olah aken bikin boemi djadi rengat, terlebi lagi gemoeroehnja roda-roda kreta dan grobak, mengaoemnja gadja-gadja dan treaknja orang-orang paprangan jang bernapsoe sekali.
Kamoedian doea barisan tentara besar saling menempoeh dengen seroe. Seperti kerangsokan setan marika itoe serang-menjerang dengen meloepaken sobat dan sanak.
Kreta-kreta saling bentoer hingga antjoer.
Gadja-gadja jang hebat pada saling terkam, saling robek dengen tjaling-tjalingnja, atawa roeboeh dengen kasi denger soeara mengaoem jang santer, lantaran kelanggar anak-panah anak-panah, pedang dan laen-laen alat perang. Pasoekan-pasoekan jang berdjalan kaki poen bertempoer dengen sengit, masing-masing fihak bernapsoe aken