Halaman:Perbandingan Pendidikan.pdf/162

Halaman ini tervalidasi

musik. Segi perbal djuga mendapat perhatian melalui masa bertjeriterg mengenai kehidupan dan pengalaman sehari-hari dirumah masing-masing, Kegiatan diluar gedung, diudara bebas, merupakan bagian penting pula dari pendidikan di nursery school, sebagaimana halnja dengan istirahat jang teratur.

Pada waktu Perang Dunia I oleh Pemerintah dilihat kebutuhan jang besar akan sekolah-sekolah titipan, terutama untuk mereka jang bekerdja dipabrik-pabrik. Dengan kebutuhan jang makin besar akan buruh-buruh wanita, karena laki-laki diperlukan dimedan perang, maka dipabrik atau dipelabuhan diadakan Sekolah Titipan. Ketika subsidi dari Pemerintah Federal untuk sekolah-sekolah titipan ditarik, maka banjaklah sekolah jang terpaksa ditutup sesudah perang berachir, Akan tetapi, seperti sudah disinggung diatas, kegiatan badan-badan swasta dan setempat sudah sedemikian berkembang, sehingga kesedjahteraan anak tidaklah sampai terlantar. Namun demikian, persentase anak antara 2 dan 4 tahun jang masuk nursery school masih ketjil. Ini berarti bahwa banjak anak-anak jang masih harus mendapat latihan dan perhatian dari ibunja sendiri.

Djenis pendidikan pra-sekolah jang kedua ialah pendidikan di Taman Kanak-kanak (Kindergarten), jang menerima anak sebelum ia masuk sekolah rendah. Menurut penelitian jang sudah dilakukan, didapat kesimpulan bahwa banjak anak jang sudah berumur 6 tahun, akan tetapi perkembangan penglihatan dan kesiapan untuk membatja belum membolehkannja untuk masuk sekolah. Mereka inilah jang perlu dimasukkan dahulu kedalam pendidikan pra-sekolah.

Kalau kita membandingkan pendidikan dalam nursery school dengan jang dalam Taman Kanak-kanak, maka dapatlah dilihat perbedaan dalam deradjat sebagai berikut: dalam Taman Kanak-kanak tidak begitu perlu lagi diadakan hubungan dengan orang tua, perhatian sudah dapat dikurangi dari soal-soal pemeliharaan badani, makan, istirahat ; tuntunan jang langsung mengenai hal-hal seperti pengawasan atas diri sendiri, tidak mengganggu barang-barang kepunjaan orang lain, dsb sudah dapat dikendurkan pula ; Taman Kanak-kanak djuga menerima djumlah murid jang lebih besar, dan dengan demikian djumlah murid jang mendjadi asuhan seorang guru djuga makin besar. Namun demikian, biasanja sekali seminggu guru Taman Kanak-kanak pergi mengundjungi keluarga murid-muridnja, dan sebaliknja pula siibu datang kesekolah. Hubungan timbal-balik seperti ini sangat dirasakan manfaatnja oleh ahli-ahli pendidikan pra-sekolah.

Diantara tudjuan dan maksud dari Taman Kanak-kanak itu dapatlah disebut seperti berikut : kesehatan, keselamatan (misalnja_berdjalan disebelah kiri dan mengetahui sekedar peraturan lalu -lintas),kemampuan bekerdja sendiri walaupun ada orang lain disana, kesempatan untuk bergaul dengan anak-anak lain, memperkembangkan dan

140