dan pengetahuan mengenai rang, Lama masing-masing test adalah
satu djam. Djuga belakangan ini diminta agar tjalon memberikan
tjontoh tulisan tangannja.
Untuk mereka jang kelak akan masuk perguruan tinggi teknik, di-
adakan djuga test jang chusus mengenai aldjabar, planimetri, trigono-
metri, logaritma dan stereometri.
Bahwa test jang diadakan oleh College Entrance Examination Board
ini kian hari kian disukai orang atau diperlukan, dapat dilihat dari
djumlah tjalon ; dalam tahun 1958 — 1959 ada 618.957, dalam tahun
1959 — 1960 ada 746.529 sedamg dalam tahun 1960 — 1961 sudah
mentjapai 1.062.158 tjalon.
Sebagaimana biasanja pada test objektif, “pemberian nilai”’ di-
kerdjakan oleh alat-alat elektronik, dan hasilnja dikirim lang-
sung kepada college atau universitas jang dilamar oleh sitjalon.
Djadi ia tidak pernah melihat hasil testnja itu, meskipun melalui guru-
kepala sekolahnja ia dapat diberitahukan kira-kira bagaimana ke-
dudukannja. Seterusnja college jang dilamar itulah jang memakai hasil
test itu seperlunja. Dewasa ini tjalon-tjalon mahasiswa pada umumnja
mengirimkan sadja hasil testnja melalui badan udjian tersebut kepada
semua college jang ingin dimasukinja, tanpa memperhatikan apakah
college itu tegas-tegas meminta hasil test. Siapa tahu, ia akan ditolak
dan terpaksa mentjari college jang lain pula.
Bukan hanja di Eropah sadja, akan tetapi di Amerika sendiripun
banjak orang jang mengangegap test objektif itu bukan pada tempatnja
untuk mendjadi udjian masuk perguruan tinggi. Mungkin disekolah
rendah memang ada tempat untuk test jang hanja merupakan pilihan
sadja dari djawaban-djawaban jang disediakan. Di Inggeris misalnja,
kebiasaan untuk udjian penghabisan sekolah menengah ialah udjian
tertulis, dimana dapat dilihat apakah sitjalon sungguh-sungsuh me-
nguasai bahan peladjarannja dan dapat pula menjatakan fikirannja
dengan teratur dan tepat. Sebaliknja harus diingat pula bahwa udjian
jang merupakan karangan itu sangat lama memeriksanja dan objek-
tivitas pemeriksa tidak dapat terdjamin sungguh-sungeuh. Udjian
objektif dinilai oleh mesin dan subjektivitas manusia jang lemah ini
tidak dapat mempengaruhinja. Dalam pada itu harus diingat bahwa
test sematjam itu adalah paling berguna untuk mengudji pengetahuan
akan fakta-fakta dan jang harus ditanjakan ialah, apakah pendidikan
menengah atas itu seharusnja hanja soal mengisi otak dengan fakta
sadja, ataukah djuga melatihnja berfikir setjara berdiri sendiri dan
tertudju pada kebidjaksanaan?
Sudah, disebut diatas bahwa Harvard, jaitu college Jang pertama ‘ikan di Amerika Serikat, adalah lembaga jang didasarkan atas idee perguruan tinggi Oxford dan Cambridge di Inggeris. Akan tetap1
171