ketjuali tidak tidur disana, mereka ini sebenarnja sudah hampir sama dengan murid-murid sekolah berasrama.
Dalam hubungan ini baiklah kita singgung lagi soal kegiatan organisasi Pionir disekolah. Jang mendjadi tudjuan utama dari badan itu
ialah pembentukan watak, sesuai dengan prinsip-prinsip jang diambil oleh Partai Komunis.
Diatas sudah disinggung bahwa diantara organisasi Pionir dan Partai masih ada lagi badan bagi pemuda-pemuda, jaitu Komsomol. Jang
dikerdjakan oleh anggota-anggota Pionir disekolah ialah antara lain membantu guru dalam hal-hal ketjil, ikut membersihkan kelas dan
halaman, memimpin anak-anak jang lebih ketjil dalam kegiatan-kegiatan diwaktu sore, dan lain sebagainja.
Jang dipakai sebagai slogan ialah Tjinta pada Tanah Air, Djangan takut menghadapi kesukaran, Berkata jang benar, Mendjungdjung
tinggi nama regunja, Djadi teman jang baik bagi semua orang dan sebagainja. Diatas djuga sudah kita singgung bahwa dengan adanja organisasi Pionir itu, maka sedjak tahun 1922 gerakan kepanduan tidak ada lagi di Uni Soviet.
Achir-achir ini jang agak hangat diperbintjangkan ialah bagaimana usaha mengurangi atau kalau mungkin menghilangkan sama sekali djumlah anak jang tinggal kelas. Dalam tahun 1959 - 1960 di Federasi Rusia sadja terdapat lebih dari 1 djuta anak jang tinggal kelas. Selain setjara psikologis tidak baik bagi anak-anak itu, djuga merupakan pemborosan uang rakjat. Banjak murid-murid jang dikeluarkan dari sekolah dan dengan demikian mereka itu terpaksa mentjari pekerdjaan tanpa
pendidikan jang memadai.
Kalau tinggal kelas, simurid djuga djadi terlambat tamatnja dari sekolah dan sering industri dan pertanian terpaksa kekurangan pekerdja jang berpendidikan. Pemetjahan soal ini tidak mudah, akan tetapi jang penting ialah perbaikan dalam metode mengadjar, Diandjurkan
agar para guru memberi perhatian jang lebih besar pada kebutuhan anak setjara perseorangan.
Djadi dapatlah disimpulkan bahwa masalah jang ingin dipetjahkan ialah sebagai berikut Perlu diperhatikan perkembangan jang menjeluruh dari sianak serta kenaikan taraf budajanja. Djuga taraf inteleknja harus dinaikkan dan dalam hubungan ini harus didjadga djangan sampai murid-murid terlalu dibebani dengan pengetahuan fakta-fakta.
Dibidang materiil masi dianggap perlu adaanja usaha kearah pembangkitan tenaga listrik untuk kepentingan pendidikan didaerah-daerah terpentjil. Djuga gedung an perabotnja jang sudah usang masih banjak terdapat. Harapan ahli-ahli pendidikan ialah bahwa bagi sekolah-sekolah harus segera disediakan alat-alat jang paling modern (dalam laboratoria dan bengkel-bengkel). Pemakaian film, televisi dan
210