Halaman:Perbandingan Pendidikan.pdf/29

Halaman ini telah diuji baca

berpindah atau naik dari suatu bagian kebagian lain, atau djuga dari suatu tingkat ketingkat lain. Djadi djurusan sastra kuno dan djurusan ilmu pasti/alam disekolah ladjutan dapat misalnja dimasuki oleh setiap anak jang tamat dari sekolah rendah, tanpa pembedaan menurut kemampuan orang tuanja.

Anak golongan rendah harus djuga diberi kesempatan seluas-luasnja dengan bantuan Pemerintah untuk memasuki sekolah-sekolah jang dahulu tidak mungkin dimasukinja. Djuga diharapkan supaja djurusan jang tersedia disekolah landjutan itu djangan terbatas pada sastra dan ilmu pasti sadja, akan tetapi keahlian-keahlian dan ketjakapan lain, seperti teknik dan pendidikan puteri hendaknja mendapat tempat djuga dalam kurikulum pendidikan landjutan umum.

Dengan perkataan lain, dalam école unique jang mendapat peladjaran bukan bunja tjalon mahasiswa sadja, akan tetapi djuga mereka jang akan terdjun kedalam masyarakat untuk mentjari nafkahnja setelah selesainja pendidikan landjutan itu. Dalam sistim lama, sekolah landjutan hanjalah merupakan persiapan perguruan tinggi dan bukan untuk mempersiapkan murid untuk kehidupan dimasjrakat.

Djuga diharapkan oleh mereka agar sentralisasi jang berurat-barakar dalam sistim pendidikan Perantjis dikurangi dan diusahakan suatu desentralisasi. Untuk itu dibidang pendidikan harus diberikan otonomi seluas-luasnja kepada daerah-daerah.

Mengenai pendidikan guru mereka djuga melantjarkan kritik. Pada umumnja guru-guru dididik disekolah-sekolah jang dinamakan école normale, jang mempersiapkan guru sekolah rendah. Diusulkan agar tjalon guru sekolah rendah diwadjibkan menjelesaikan pendidikan menengahnja dahulu dan barulah mengambil pendidikan keguruannja 1 tahun lagi. Atau, demikian usul les compagnons itu, sesudah tamat sekolah normal, sitjalon guru itu meneruskan lagi 1 tahun diperguruan tinggi. Jang ingin ditjapai dengan rentjana ini bukanlah soal kenaikan marbabat dimata umum, melainkan kenaikan mutu pendidikan guru.

Pemerintah ada djuga memberi perhatian pada usul-usul mereka itu. Dalam tahun 1924 Presiden Herriot membentuk suatu komisi jang diketahui oleh Menteri Pendidikan Umum, Français Albert untuk menjelidiki soal disekitar kemungkinan dimulainja perubahan-perubahan. Ecole unique tidak pernah djadi didirikan, akan tetapi berkat kegiatan Commission Pour l'Ecole Unique, ada djuga unsur-unsur dari usul-usul les Compagnons jang diundangkan sebelum petjahnja Perang Dunia II. Diantaranja ialah :

Kewadjiban beladjar untuk anak sampai berumur 14 tahun ; Pemikiran kearah pendidikan tjuma-tjuma disekolah menenah ; Dimasukkkannja pendidikan djasmani sebagai mata-peladjaran wadjib ; Pengurangan pekerdjaan dirumah jang terkenal merukapan beban jang berat di Perantjis ;

                                                     7