Halaman:Perjuangan Kita di Lapangan Perburuhan.pdf/16

Halaman ini telah diuji baca

— 13 —

ran adalah soal jg. termasuk dalam plan-kemakmuran anggauta D.P.R. itu menjatakan: „Djelaslah bahwa djalan satu-satunja untuk melaksanakan kedua rentjana tsb., jalah upah minimum dan penampungan pengangguran, ialah adanja Plan ini kami sokong sepenuhnja, karena memang seharusnja begitu”.

 Sdr. Djokosudjono jang dalam babak pertama menjatakan bahwa keterangan Pemerintah mengenai perburuhan adalah tidak djelas dan kabur, terombang-ambing antar adjiwa pendjadjahan dan revolusionair sekarang ini, sesudah mendengar keterangan Pemerintah dalam babak² menjatakan bahwa : „bagi Saja (sdr. Djokosudjono) sekarang sudah terang politik perburuhan jang bagaimana jang akan didjalankan oleh Pemerintah sekarang”.

 Sekianlah mengenai politik Perburuhan pada umumnja.

2. PEMERINTAH DAN GERAKAN BURUH :

 Diatas telah kita terangkan bagaimanakah berkembang biaknja faham sosial diberbagai-bagai negara, terutama sesudah perang dunia ke-2.

 Di Amerika Serikat dan negara² Eropa Barat adalah mendjadi kenjataan bahwa makin hebat kemadjuan industrialisme dan technik, maka makin hebat pula meluasnja pengertian faham sosial tadi. Terutama organisasi² buruh (pada umumnja kita sebut gerakan-gerakan buruh) mempunjai peranan jang penting dalam menjebar-njebarkan faham itu. Djuga di Indonesia kemadjuan dan kegiatan sematjam itu ada. Maka oleh karena itulah Pemerintah memandang dan menganggap bahkan mengakui gerakan buruh dalam masjarakat kita ini, sebagai suatu factor jang penting. Ini disebabkan karena organisasi buruh sebagai