Halaman ini telah diuji baca
II. PENULISAN KATA
A. Kata Dasar
- Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
- Misalnya:
- Buku itu sangat menarik.
- Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu.
- Kantor pajak penuh sesak.
- Dia bertemu dengan kawannya di kantor pos.
B. Kata Turunan
1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya: - berjalan
- dipermainkan
- gemetar
- kemauan
- lukisan
- menengok
- petani
b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: - mem-PHK-kan
- di-PTUN-kan
- di-upgrade
- me-recall
2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 5.) Misalnya: - bertepuk tangan
- garis bawahi
- menganak sungai
- sebar luaskan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 5.) Misalnya: - dilipatgandakan
- menggarisbawahi
- menyebarluaskan
- penghancurleburan
- pertanggungjawaban
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu