Halaman ini telah diuji baca
- gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. (Lihat juga Bab II, Huruf D, Butir 3.)
- Misalnya:
- Bermalam sajalah di sini.
- Di mana dia sekarang?
- Kain itu disimpan di dalam lemari.
- Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
- Dia berjalan-jalan di luar gedung.
- Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
- Mari kita berangkat ke kantor.
- Saya pergi ke sana kemari mencarinya.
- Ia datang dari Surabaya kemarin.
- Saya tidak tahu dari mana dia berasal.
- Cincin itu terbuat dari emas.
- Catatan:
- Kata-kata yang dicetak miring di dalam kalimat seperti di bawah ini ditulis serangkai.
- Misalnya:
- Kami percaya sepenuhnya kepadanya.
- Dia lebih tua daripada saya.
- Dia masuk, lalu keluar lagi.
- Bawa kemari gambar itu.
- Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.
G. Partikel
1. Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: - Bacalah buku itu baik-baik!
- Apakah yang tersirat dalam surat itu?
- Siapakah gerangan dia?
- Apatah gunanya bersedih hati?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: - Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
- Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
- Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
- Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.
Catatan: - Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya: - Adapun sebab sebabnya belum diketahui.
- Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
- Baik laki laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
- Sekalipun belum selesai, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
- Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.
3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: - Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
- Harga kain itu Rp50.000,00 per helai.