IV. PENULISAN UNSUR SERAPAN
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de l'homme par l'homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal itu, diusahakan ejaannya disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga agar bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
- Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.
a (ain Arab dengan a) menjadi 'a
'asr asar sa'ah saat manfa'ah manfaat
' (ain Arab) di akhir suku kata menjadi k
ra'yah rakyat ma'na makna ruku' rukuk
aa (Belanda) menjadi a
paal pal baal bal octaaf oktaf
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob aerodinamics aerodinamika
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin hemoglobin haematite hematit
ai tetap ai
trailer trailer caisson kaison
au tetap au
audiogram audiogram autotroph autotrof tautomer tautomer hydraulic hidraulik caustic kaustik
c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k
calomel kalomel construction konstruksi cubic kubik