Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/118

Halaman ini tervalidasi
DOBU

Meréka tak mempunjai organisasi jang rapi, tak seperti penduduk kepulauan Trobiand, jang dipimpin oleh kepala²nja jang disegani dan dimana terdjadi pertukaran² barang dan hak² dengan lantjar, tertib dan damai. Dobu tak mempunjai kepala. Dobu tak mempunjai organisasi politik. Bahkan sesungghnja Dobu tak mempunjai peraturan². Ini tak disebabkan, karena orang² Dobu hidup anarkis — seperti„manusiaalam” Rousseau jang sebegitu djauh belum diatur oleh perdjandjian sosial — akan tetapi karena bentuk² sosial, jang berlaku di obu, menghargai penipuan dan pengchianatan dan mendjadikan sifat² ini nilai² kesusilaan jang diakui dalam masjarakatnia.

Adalah bertentangan dengan kebenaran untuk mengatakan bahwa di Dobu berlaku anarki, Organisasi sosi I Dobu merupakanlingkaran² jang konséntris. Dan didalamnja diizinkan adanja bentuk² permusuhan jang tradisionil. Tidak ada orang jang menggunakan haknja ketjuali untuk melaksanakan permusuhan² kulturil jang dizinkan dalam kelompok jang tertentu. Djenis kelompok terbesar di Dobu meliputi suatu daérah jang mempunjai nama sendiri dan terdiri dari empat atau lima desa. Ini merupakan kesatuan-perang, jang selalu berada dalam keadaan permusuhan internasional dengan kesatuan² sematjam itu. Sebelum zaman pendjadjahan kulit-putih, tiada orang jang memberanikan diri datang didaérah asing, djikalau tidak untuk membunuh dan merampok. Akan tetapi dalam satu hal kesatuan² setempat itu saling memerlukan satu sama lain. Pada peristiwa kematian atau sakit keras, djika dianggap perlu untuk menetapkan setjara adikodrati siapa jang bertanggung djawab, maka didatangkanlah seorang sakti dari daerah musuh. Djadi tidak dipakai orang² sakti kelompok sendiri, karena ini membahajakan. Jakni berbahaja bagi orang sakti itu, djikalau ia menundjuk orang jang dituduhnja bersalah. Oléh karena itu dipanggillah seorang ahli dari daerah lain, jang sedikit-banjaknja aman karena djarak jang djauh itu.

Mémang bahaja paling besar terdapat dalam daérah² itu sendiri. Meréka jang menggunakan pantai jang sama, atau jang ber-sama² bekerdja disitu, merékalah jang paling djahat-mendjahati setjara adikodrati, atau setjara njata². Meréka sedapat mungkin saling merugikan panennja masing², meréka mengatjaukan pertukaran²-ekonomi, meréka mendatangkan maut dan sakit. Tiap² orang mempunjai alat² magis untuk mentjapai tudjuan²nja itu dan mempergunakan segala matjam kesempatan untuk melaksanakan maksud²nja jang djahat. Hal ini akan kita bitjarakan nanti. Tjara² magis ini sangat diperlukan dalam lingkungan sendiri, akan tetapi, katanja, tiada berdaja dijuar lingkungan itu, Hanja orang², jang tiap² hari bergaul dengan meréka, meréka itulah perempuan² sihir atau ahli² sihir, jang mengantjam kehidupannja.