Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/138

Halaman ini tervalidasi
DOBU

Menurut djalan-pikiran jang agak aneh dari orang² Dobu, maka hanja nafsu badani sadjalah bisa membuat orang pertjaja akan bukti pertukaran benda² berharga jang bersifat damai dan menguntungkan.

Orang² didalam satu kano membawa hadiah² berupa makanan dan membuat barang², jang hendak meréka tawarkan supaja ditukar. Hanja pemilik kano dan isterinja memakai sedikit magi sebelum suaminja berangkat. Magi² jang lainnja disimpan sampai Kula berdjalan. Pagi², pemilik kano bangun kemudian menjihir tikarnja, jang harus menutupi benda² berharga dalam perdjalanan pulang dan dengan begitu setjara magis mendjamin, supaja tikar itu menutupi kekajaan ber-tumpuk². Djuga isterinja mempunjai mantera², jang dipakainja untuk mendorong pekerdjaan suaminja, supaja sang suami mengarungi laut laksana guntur, membangkitkan hasrat ber-njala² dalam tubuh relasinya dan djuga dalam tubuh isterinja itu sendiri beserta anak²nja, dan supaja pikiran meréka terliput oleh bajangan sang suami itu. Djikalau persiapan² sudah selesai, betapapun baiknja keadaan angin dan tjuatja, maka meréka harus menanti sampai malam. Hal ini diharuskan oleh adat. Meréka harus menunggu dibagian pantai jang sukar didiami oleh manusia, jang sepi, djauh dari kesibukan dan kekotoran jang disebabkan oleh wanita, anak², andjing² dan pekerdjaan se-hari2. Djikalau kano² sudah berlajar kearah Selatan, maka akan ternjata bahwa tempat jang dimaksudkan itu tidak ada. Maka merékapun menunggu sadja dipantai; semua orang pada malam hari pulang dengan alasan, bahwa angin tak memungkinkan samasekali untuk berlajar, meskipun sesungguhnja hal ini samasekali tak benar adanja. Ini hanjalah suatu djenis ketjurigaan jang dimestikan oléh adatistiadat, dan tak boleh dilampaui. Esok harinja pemilik kano mempersiapkan perahunja dan dalam pada itu mempergunakan mantera-sihirnja jang kedua, jakni mantera terachir jang sedikit-banjaknja berlaku pula untuk meréka bersama. Djuga dalam mantera ini, ia menjebut dirinja orang besar, orang penting, seperti jang dahulu dilakukan pula oleh isterinja. Makanan jang dibawanja sebagai hadiah disihirnja mendjadi benda² Kula jang berharga dan iapun melukiskan relasi²nja jang akan menerima meréka (benda² berharga) ini, jang menunggu² kedatangan meréka seperti menantikan bulan baru, menunggu² meréka ditepi terras rumah²nja, menantikan pula si pemilik kano.

Orang² Dobu adalah pelajar² jang kurang tjakap, jang tak berani djauh² dari pantai, dan tiap² malam mendarat. Masa diadakannja pelajaran-Kula jalah masa² tiada angin. Meréka menggunakan mantra²-sihir untuk angin dan memanggil angin Barat-Laut supaja mengawini lajarnja jang dibuat dari daun pandan jang halus, untuk memegang erat anaknja jang nakal! dan untuk datang tjepat², supaja tak ada orang²