Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/153

Halaman ini tervalidasi

154

POLA-POLA KEBUDAJAAN


Mereka memelihara lalulintas dan perhubungan dengan kano2 Jang mampu mengarungi laut. Mereka itu pemberani, suka akan pertualangan2, dan meréka mengembara djauh ke utara dan ke Selatan. Perkawinan2 untuk orang2 jang ternama diselenggarakan dengan orang2 bangsawan dari suku lain, dan undangan2 untuk mengundjungi pesta2 besar, potlach, dikirimkan beratus2 mil dari pantai dan didjawab dengan kiriman barang2 jang memenuhi kano2 dari suku2 jang djauh tempat-kediamannja. Bahasa2 mergka tergolong dalam berbagai rumpun-bahasa, dan oleh karena itu mereka terpaksa untuk bisa pula menggunakan bahasa2 jang ber-lain2an sifatnja, Namun begitu, upatjara2 sampai pada bagian2 se-ketjil'nja bisa merata dikalangan orang2 jang ber-lain2an bahasanja itu. Tidak bedanja dengan tjerita-rakjat jang tersebar merata pula, dan ini adalah unsur asasi jang mendjadi milik kolléktif.


Mereka tak menambah persediaan bahan makannja dengan berusaha bertani. Memang mereka mempunjai kebun2 ketiil jang ditanami semanggi dan sebangsanja, akan tetapi selain ini tidak ada lagi. Pekerdjaan utama, ketjuali menangkap ikan dan berburu jalah membuat perkakas2 dari kaju, Mereka membuat rumah dari papan2 kaju, mereka mengukiri tiang2 totem jang besar dan tinggi, nrereka memberi bentuk2 mungil kepada segi2 kotak jang dibuatnja dari satu potong2 kaju dan mergka mengukiri dan mengbiasinja. Mer£ka membuat kano jang bisa mengarungi laut, mereka membuat topeng2 kaju, alat2 rumahtangga dan berbagai matjam alat2.pakai. Meskipun tiada badja untuk membuat kampak dan gergadji, mergka menebang pohon2 tjemara besar, membelahnja mendjadi papan2 dan mengangkutnja melalui laut tanpa menggunakan roda, ke-desa2. Disana mereka membuat rumah2 keluarga dari papan2 itu. Tekniknja pelik dan mengagumkan. Mereka setjara tjermat memasukkan papan2 dalam lobang2 batok, mengangkat batang2 pohon besar untuk dipergunakan sebagai tiang2 dan belandar, mereka tahu tjara menantjapkan kaju dalam lobang2 sedemikian rupa, sehingga sambungannnja tak terfihat. Mereka membuat kano dari satu batang pohon tjemara. Dengan kano2 ini mergka bisa mengarungi laut, satu kano memuat Jimapuluh sampai enamputuh anak-buah. Keseniannja berani dan eksétis, tak kalah dengan kesenian primitif manapun djuga.


Kebudajaan datrah Barat-Laut runtuh pada achir abad kesembilanbelas. Pengetahuan kita jang langsung mengenai kebudajaan ini sebagai peradaban jang hidup ol£h karena itu haija terbatas pada suku2 jang dilukiskan satu angkatan sebelumnja, sehingga kebudajaan suku2 Kwakiutl dari Pulau2 Vancouver sadja jang bisa kita ketahui se-teliti2nja.