Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/157

Halaman ini tervalidasi

158

POLA-POLA KEBUDAJAAN


biasaan2 dalam hidupnja. Ja harus beladjar lagi bagaimana tjaranja berdjalan, berbitjara dan makan, Ia begitu djauhnja dari kehidupan ini, sehingga semuanja itu mendjadi asing baginja. Bahkan setelah pengasingannja selama empat bulan sudah habis waktunja, ia masih dalam keadaan keramat sekali, Ya tak boléh mendekati isterinja, tak boleh pula berdjudi dan bekerdja. Menurut tradisi selama empat tahun ia harus tetap hidup agak mendjauhi dari keramaian dunia ini, Djusteru karena orang2 Kwakiutl merasa djidjik terhadap daging manusia, maka dengan memakannja menjatakan kebadjikan Dionysisnja, karena kebadjikan Dionysis ini terletak dalam kengerian dan larangannja.


Dalam masa, dimana anggota-baru Sjarikat-Kanibal hidup mengasingkan diri dalam hutan, orang menghidangkan kepadanja tubuh majat jang diletakkan dipohon. Kulitnja sudah kering. Ia mengolahnja supaja kelak didjadikan ,,makanan”nja dalam menari. Sementara itu habislah waktu ia mengasingkan diri dan suku mempersiapkan dirj untuk merajakan Tarian Musim Dingin, jang chususnja berarti merajakan inisiasinja dalam Sjarikat-Kanibal, Orang? dalam suku, jang menurut hak2-istimewa keupatjaraan berhak untuk menari, memasuki keadaan keramat. Mereka memanggil ruh2 Tari2an Musim Dingin, supaja datang diantara mereka dan sesuai dengan hak2nja ,mereka mempertundjukkan kemabukan adikodratinja. Sekarang penari2 harus ber-sungguh2 dan menari se-tjermat2nja, karena kekuasaan mereka harus tjukup besar untuk memanggil Kanibal supaja ia meninggalkan tempat-kediamannja diantara ruh2 adikodrati. Mereka memanggilnja dengan tari2an jang perkasa dan dengan melaksanakan kekuasaan jang diwarisinja, akan tetapi mula2 pertjobaan2nja tak ada jang berhasil.


Achirnja seluruh anggota2 Sjatikat-Kanibal menggerakkan anggota-baru itu dengan djalan mabuk ber-sama2: se-konjong2 terdengar suaranja diatas atap rumah .Ia tak sadar akan dirinja sendiri. Ia buka papan2 atap dan terdjun kebawah di-tengah2 orang banjak. Sia2 mereka mentjoba meringkusnja. Ja tari melkwati api dan keluar lagi mejalui pintu rahasia sambil meninggalkan bahan2 Anthriscus, jang dibawanja. Semua Sjarikat2 mengikuti dia dihutan dan se-konjong2ia terlihat lagi. Untuk ketiga kalinja ia lenjap, dan pada kali ke-empat seorang tua menghampirinja. Orang tua ini dinamakan plinpan”nja. Kanibal menjambarnja, menerkam lengannja dan digigitnja. Maka kanibal itupun ditangkap oleh orang2 dan dibawanja kerumah tempat diadakanja upatjara. Ja sudah tak sadar akan dirinja sendiri dan menggigit setiap orang jang bisa diterkamnja. Djikalau sudah sampai dirumah-upatjara, mereka tak berhasil membawanja kedalam. Achirnja datanglah wanita jang sakaligus diwedjang dan jang kewadjibannja ialah mendukung majat