Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/33

Halaman ini tervalidasi

34

POLA-POLA KEBUDAJAAN

Hal² jang terdjadi disekekitar pubertét sangatlah menarik hati, karena ini mendjadi pusat perhatian pula dalam peradaban kita sendiri, dan karena dilapangan ini kita mempurjai barjak bahan² tentang bentuk² masjarakat lain. Kita mempunjai perpustakaan lengkap studi² psikologi disekitar rasa-gelisah jang selalu mengiringi masa pubertet Menurut kepertjajaan kita, pubertét adalah suatu keadaan psikologis, jang selalu ditandai dengan sifat² peletusan² dan pemberontakan² sama dengan demam mensziringi typhus. Jeng perlu disini bukanlah fakta²nja. Ini umum ada pada kita. Jang me djadi soal ialah: apakah ini mesti ada dan tak bisa dihindarkan² Pada penirdjauan setjara kebetulanpun mengenai tjara bagaimana berbagai masjarakat² memperlakukan kaum remadjanja, ternjata ada suatu hal jang tak bisa diabaikan: jaitu bahwa pada masjarakat² dimana masa ini dianggap sangat penting sekalipun, batas umur jang mer djadi pusat perhatian itu tidaklah sama. Dengan demikian diesaslah, bahwa apa jang dinamakan lembaga² pubertét” sesungguhnja salah menjebutnja, djikalau kita selalu ingat akan pubertèt biologis. Pubertét jang mereka anggap penting, sifatnja sosial, dan upatjara²nja adalah suatu bentuk pengakuan dari keadaan baru daripada arak itu, jakni keadaan dewasa. Mendapat peladjaran (wedjangan) dalam pekerdjaan² dan kewadjitan² baru ini sifat²nja djuga berareka warna dan disesuaikan dengan masjarakat jang tertentu, seperti halnja dengan pekerdjaan² dan kewadjiban² itu sendiri. Apabila tugas-kewadjiban jang terhormat daripada kedewasaan bagi lelaki ialah bertempur dimedan perang, maka wedjangan anak muda tsb. diberikan pada umur jang lebih tua dan sifatnja berlainan dengan apa jang terdjadi dalam masjarakat, dimana kedewasaan terutama sekali ialah hak untuk boleh menari dalam suatu pertundjukan dewa² jang-bertopeng. Untuk bisa memahami sepenuhnja lembaga²-pubertét, kita tidak harus terutama sekali menganalisa perlunja „rites de passage”, akan tetapi kita terutama harus mengetahui apa jang pada berbagai bentuk² kebudajaan dipadukan dengan permulaan kedewasaan, dan tjara² apa jang dipergunakan pada wedjangan anak? muda dalam keadaan baru tsb. Bukan pubertèt biologis, akan tetapi makna kedewasaan dalam suatu masjarakat tertentu, menentukan sifat upatjara-pubertét

Di Amerika Utara bagian Tengah, kedewasaan berarti berperang, Menggondol kehormatan dalam perang adalah tudjuan semua orang laki². Thema jang selalu di-ulang² tentang penijapaian batas umur jang, tertentu oleh anak muda jang sewudjud dengan persiapan² perdjuangan pada setiap umur, adalah upatjara majis supaja merang dalam peperangan. Mereka tidak saling menjiksa, akan tetapi mereka menjiksa diri sendiri : mereka memotong dagingnja sendiri dari tangan dan kakinja, memotong beberapa djari²nja, mendukung beban² berat jang