46
POLA-POLA KEBUDAJAAN
Disetiap bagian benua Amérika, rohpelindung ini tidak ditjari dimasa-pubertét, dan tak pula oléh pemuda-pemudi, dan karena itu kompléks ini lepas daripada upatjara²-pubertét. Suku² Indian Osage terorganisasi dalam kelompok² kerabat jang keturunannja hanja ditentukan menurut garis-keturunan pihak ajah, sedangkan garis-keturunan pihak ibu tak dihiraukan samasekali. Kelompok²-clan ini setjara bersama mewarisi rahmat adikodrati. Setiap clan mempunjai dongengnja sendiri², jang mentjeritakan bagaimana nénékmojang pertamanja mentjari suatu visiun dan mendapat rahmat dari binatang, jang pamanja mendjadi nama clan itu pula. Nénékmojang clan-kerang mentjari rahmat adikodrati tudjuh kali, sedangkan airmata bertjutjuran membasahi mukanja. Achirnja bertemulah ia dengan kerang, dan berkata padanja :
„Hai nénék !
Anak-tjutjuku tak punja apa² akan membentuk badannja”.
Maka djawab kerang :
„Katamu, anak-tjutjumu tak punja apa² akan membentuk badannja.
Silahkan anak-tjutjumu membentuk badannja dari badanku,
Djika anak-tjutjumu membentuk badan dari badanku,
Meréka akan selalu hidup mengalami umur landjut,
Lihat kerut² dikulitku
Ini kupakai supaja usiaku landjut.
Djika anak-tjutjumu membentuk badannja dari badanku,
Meréka akan selalu hidup, untuk melihat tanda² umur landjut diatas kulitnja.
Tudjuh tikungan sungai (hidup)
Kutempuh dengan berasil
Dan djika aku bepergian, bahkan dewa² tak berkuasa
Melihat bekas² kakiku.
Djika anak-tjutjumu membentuk badannja dari badanku
Tiada seorangpun, bahkan, dewa²pun tidak, akan kuasa melihat bekas² kakinja”.
Di-kalangan² bangsa² ini selalu terdjumpai semua unsur² terkenal mengenai hal mentjari visiun², akan tetapi tudjuannja tertjapai oléh nénékmojang pertama dari clan dan rahmat jang didapatnja diwaris oléh sekolompok orang² jang masih ada pertalian-keluarga.
Situasi dikalangan orang² Indian-Osagé ini memberi gambaran jang demikian djeasnja tentang totemisme, seperti jang djarang ter- djumpai didunia ini, jakni totemisme jang berarti terdjalinnja organisasi masjarakat dan pemudjaan religius nénékmojangnja. Di-mana²