Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/70

Halaman ini tervalidasi

BANGSA PUEBLO DI MEKSIKO BARU

71

an2nja, topéng itu harus bisa dipergunakan untuk melakonkan sedjumlah besar kachina2.

Kultus padri2kachina sangat berlainan sifatnja. Topéng2 padri2-kachina tak bisa dihiasi menurut sesukanja untuk melakonkan berbagai déwa2 pada tiap2 tarian. Topéng itu sifatnja tetap, jang diperlakukan dengan banjak matjam upatjara2 dan jang nilai-kekeramatannja hanja bisa dikalahkan oléh bungkusan-obat padri2 agung. Topéng2 itu milik-keluarga dan seperti bungkusan2 itu pula dipelihara dalam satu rumah sadja, tak di-pindah2, dan sedjak permulaan dunia, katanja. Tiap2 topéng tergolong kepada kelompok jang tertentu. Kelompok2 itu bertanggung-djawab atas pelakonan2 topéng2 ini, bila topéeng2 ini diminta pada upatjara2-Zuni. Topéng2 tetap dari padri2-kachina ini erat bertalian dengan réntétan upatjara jang telah dihafalkan oléh pelaku2nja dan mantra2 jang diutjapkan. Berlawinan dengan kachina2 jang menari meréka tak datang untuk menari, akan tetapi untuk memenuhi fungsi2 keupatjaraan, jang bergiliran menurut penanggalan. Merékalah jang mentjambuki anak2 ketika meréka ini diwedjang, merékalah jang muntjul pada upatjara besar tahunan jang dinamakan Shalako dan „membuat tahun baru” Merékalah pemain-pasangan pada taraf adikodrati dari „anak2-sianghari”. padri2-kepada Zuni. Meréka adalah padri2-kepala para kachina.

Sjarikat2-djuruobat merupakan katagori besar ketiga dari struktur keupatjaraan Zuni. Dewa2-pelindung adikodrati dari sjarikat2 ini adalah déwa2-"binatang, jang dikepalai oléh beruang. Sebagaimana penari2 melakonkan kachina2, sjarikat2 djuruobat melakonkan beruang. Meréka tidak mengenakan topéng, akan tetapi menjelubungi kulit-depan beruang pada lengannja, dengan kukunja jang masih ada ditempatnja semula. Seperti halnja penari2 hanja mendjeritkan suara kachina, maka pelaku2 déwa2-binatang me-raung2, seperti kebiasaan seékor beruang. Dan mémang beruanglah jang achirnja bisa menjembuhkan, dan kekuasaannja dipaksa menudju kearah jang dikehendaki dengan djalan mempergunakan bagian2-badannja, seperti halnja kachina2.

Sjarikat2 djuruobat memiliki banjak pengetahuan esoteris, dan warga2nja menguasai pengetahuan itu sepandjang hidupnja setjara sedikit demi sedikit. Beberapa dari ketjakapan2 esoterisnja, seperti misalnja djalan diatas arang jang membara atau menelan pedang, baru diadjarkan setelah diwedjangkan pada deradjat2 jang lebih tinggi dalarn sjarikat2 itu. Tabib2 merupakan golongan jang tertinggi; meréka telah „sampai pada tudjuannja”. Siapa jang hendak mendapatkan deradjat harus ber-tahun2 lamanja berguru kepada „mereka jang sudah mengetahui”.