22
jang dapat membuktikan kelak, mungkin dan tidaknja. Ka
binet Natsir belum lagi tjukup lama berkesempatan untuk
mendjalankan politiknja. Akan tetapi walaupun demikian,
telah dapat ditundjukkan beberapa tjonto, bagaimana poli
tik bebas itu dapat didjalankan didalam praktek.
Sesuai dengan politik bebas itu, pemerintah kita tidak berhenti berusaha menempatkan perwakilan-perwakilan kita diluar negeri. Dalam pada itu usaha ini tidak terhalang oleh tempat atau negara dimana perwakilan itu akan ditempatkan. Baik negara itu termasuk ,,blok" Russia atau ,,blok" Amerika Serikat, djika perlengkapan technis dan administratief sudah memungkinkan , dinegara itu akan diadakan perwakilan kita. Di Peking umpamanja jang mendjadi ibukota R.R.T., sebentar lagi akan ditempatkan seorang Charge d'Affair, jang berkewadjiban mempersiapkan kedutaan besar Indonesia untuk RRT, sebelum Duta Besar dapat di kirimkan. Antara Russia dan Indonesia sudah ada persetudjuan, bahwa akan diadakan pertukaran Duta Besar di Djakarta dan di Moskow. Tinggal sekarang mengadakan perun dingan mengenai hal-hal technis sadja.
Mengenai soal pengakuan Republik Rakjat Vietnam, jang dipimpin oleh Ho Chi Minh, dan sekarang masih ber tentangan dengan pemerintah jang dipimpin oleh Bao Dai, dapat diterangkan sebagai berikut. Kedua-dua pemerintahan itu masing-masing merasa mewakili rakjat Vietnam. Dengan demikian disana belum ada persatuan dari seluruh rakjat Vietnam. Sesuai dengan politik bebas kita, sukar untuk mengakui hanja sebagian dari rakjat Vietnam, baik jang diwakili oleh pemerintah Ho Chi Minh, maupun oleh peme rintah Bao Dai. Pengakuan sepatutnja diberikan kepada se luruh rakjat Vietnam, jang sudah bersatu setjara demokra tis. Oleh karena itu politik bebas menghendaki, bahwa kita tidak mengadakan perbedaan antara rakjat Vietnam itu. Oleh karenanja pengakuan kita itu menunggu bersatunja kembali rakjat Vietnam setjara demokratis.
Djikalau pemerintah sekarang masih membatasi banjak nja perwakilan-perwakilan kita diluar negeri, hal itu tidak
