Halaman:Politik luar negeri.pdf/33

Halaman ini tervalidasi

—25—

Asia, penjelesaiannja tentu akan sangat mempengaruhi nasib tanah air kita sendiri. Sikap jang demikian ini, sikap tidak tinggal diam terhadap masalah-masalah di Asia ini, diambil oleh negara-negara tetangga kita. Oleh karena itu politik luar negeri kita menghendaki, supaja kita merapatkan kerdja-sama dengan negara-negara sahabat kita di Asia.

Apakah dasar-dasar jang menghendaki kerdja-sama dan adanja persahabatan antara kita dengan negara-negara sahabat di Asia itu? Banjak faham-faham dari negara-negara Asia itu jang semestinja bersesuaian, karena persamaan sedjarah, pertalian kebudajaan jang berabad-abad lamania, dsb. Akan tetapi antara banjak persesuaian-persesuaian itu, jang terpenting ialah persesuaian faham bahwa pendjadjaban di Asia harus terhapus dengan segala bekas-bekas dan djedjak-djedjaknja. Segala daerah djadjahan kekuasaan asing harus diberi kemerdekaan dan kedaulatannja jang penuh. Bukan sadja kemerdekaan dan kedaulatan jang bersifat politik sadja, tetapi pun pula dilapang ekonomi dan perhubungan Internasional, bangsa-bangsa di Asia ini harus memperoleh kembali kemerdekaan dan kedaulatannja jang penuh.

Inilah persesuaian faham jang terpenting dan dapat didjadikan dasar jang kuat. Atas dasar ini antara negara-negara di Asia harus diadakan kerdja sama jang serapat-rapatnja. Dengan demikian perdjuangan kemerdekaan kita tidak sadja mempunjai dasar chusus nasional, akan tetapi djuga dasar perikemanusiaan pada umumnja. Indonesia telah dapat melepaskan diri dari rantai pendjadjahan. Adalah kewadjiban luhur dari kita pula, turut berusaha agar supaja daerah-daerah djadjahan lainnja terlepas pula dari belenggu pendjadiahan asing. Didorong oleh tjita-tjita jang luhur ini, Indonesia mentjari kerdja-sama dengan bangsa-bangsa di Asia, untuk bersama memberikan dharma kepada perikemanusiaan.