Halaman:Politik luar negeri.pdf/47

Halaman ini tervalidasi

39

diun dalam bulan September/Nopember tahun 1948, adalah tjontoh jang tidak memerlukan pendjelasan lebih landjut . Tragedie itu djuga disebabkan karena tidak adanja persatuan antara kita sama kita dalam menghadapi dunia luar, ialah Belanda pada chususnja. Didalam keadaan jang terpetjah-belah itulah waktu jang setepat-tepatnja bagi lawan dari luar untuk menghantjurkan negara kita. Hendaknja tragedie ini tidak terulang lagi didalam sedjarah bangsa kita.

Satu hal elementer didalam politik luar negeri jang harus kita ketahui ialah, bahwa hanja dengan persatuan nasional jang bulat, kita dapat mendjalankan politik luar negeri jang kuat. Negara jang didalamnja terdapat perpetjahan, tidak mungkin mendjalankan politik luar negeri jang kuat dan tegas . Sebab tiap politik luar negeri menghendaki kekua tan seluruh bangsa, sebagai kekuatan sanctienja. Tiap politik luar negeri , pada tingkatan terachir, harus dihadapi dengan memperhitungkan kemungkinan beralihnja adu-alasanke adu-kekuatan-reëel. Sedjarah tiap2 politik luar negeri manapun djuga, tidak pernah membelok dari kenjataan ini . Sudah tentu kita berusaha sekuatnja untuk memenangkan fikiran jang sehat. ,,Common sense" harus menang . Djalan damai adalah djalan bidjaksana . Tetapi kebidjaksanaan tidak dapat datang dari satu fihak. Satu saat akan datang, dimana kita harus berkata: „Kita tjinta damai, tetapi lebih tjinta pada kemerdekaan" .

Disinilah letak arti kalimat diatas, bahwa kekuatan politik luar negeri berakar didalam negeri . Marilah kita tjantumkan hal ini didalam hati kita.