Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/33

Halaman ini tervalidasi

ke Djalan Istana No. 15, untuk menghindarkan bentrokan jang pertjuma dengan Medan Sityo Djepang.


Sang Dwiwarna melambai dari Balai Kota Negara Republik Indonesia jang menjatakan bahwa pemerintahan dikota Medan sudah berdjalan.


Pada tanggal 4 Oktober 1945 diseluruh Sumatera telah berkibar bendera kebangsaan Merah Putih.


Saat penggerekan Sang Merah Putih pada puntjak tiang bendera di Esplanade berlaku dengan tertib dan chidmat jang menegakkan penghormatan pada beberapa pelopor Inggeris jang turut mempersaksikan upatjara tersebut.


Kesungguhan dan kesatuan tekad memberikan kesan jang mendalam bagi orang diluar masjarakat Indonesia.


Pada 6 Oktober 1945 berpuluh-puluh ribu rakjat Medan dan sekitarnja membandjir dalam satu pawai raksasa jang sebelumnja belum pernah dikenal oleh Medan.


Pawai raksasa itu menjatakan bahwa kemerdekaan Indonesia didukung oleh hasrat seluruh rakjat Indonesia dan bukan tjiptaan Sukarno dan Hatta sadja.


Beribu-ribu rakjat djelata membawa pandji-pandji dan sembojan-sembojan jang menjatakan keinginan dan hasrat bangsa Indonesia hendak merdeka, seperti:,,Down with Imperialism", ,,We want peace and order", ,,Indonesia fight for pure Democracy", ,,The right of any nation to choose their own government", „ We are free nation and never again the lifeblood of any nation" dan lain-lain lagi.


Bendera kemerdekaan nasional berkibar dengan megahnja pada pusat-pusat Pemerintahan sampai kekampung-kampung di Medan, Tarutung dan Kutaradja.


Pada tanggal 4 Oktober 1945 di Kutaradja dibentuk gerakan pemuda, jang diberi nama I.P.I. (Ikatan Pemuda Indonesia).


Ikatan Pemuda Indonesia di Kutaradja ini dipimpin oleh A. Hasjmy dan kawan-kawannja.


Pengurus Ikatan Pemuda Indonesia ini mendjelaskan tudjuannja untuk menegakkan proklamasi kepada T. Nja'Arif, ketua Komite Nasional.


Pada 6 Oktober 1945 nama Ikatan Pemuda Indonesia ditukar mendjadi Barisan Pemuda Indonesia jang dipimpin oleh A. Hasjmy.


Barisan Pemuda Indonesia jang berkedudukan di Kutaradja inilah kemudian meng-koordinir dan menggerakkan seluruh organisasi pemuda didaerah Atjeh.


Konperensi jang pertama dari Barisan Pemuda Indonesia daerah Atjeh telah dapat berlangsung pada 12 Oktober 1945 bertempat dirumah Tuanku Abdoel Aziz di Kutaradja, jang antaranja dihadiri oleh Tgk. Hoesin Al Moedjahid.


Ditiap-tiap luhak (sekarang disebut Kabupaten) diangkat seorang wakil, antaranja untuk Atjeh Besar Tgk. Abd. Djalil Amin, untuk Atjeh Pidië Hasan Aly, untuk Atjeh Utara Tgk. Abdoel Gani, untuk

31