sekarang sadja. Dari zaman dulupun sering-sering bapak ini disebut
orang ia hanja ,,perkakas" ............
Dizaman Belanda bapak disebut orang ,,perkakas". Dizaman Djepang
bapak disebut orang ,,perkakas". Dizaman Indonesia Merdeka, bapak disebut orang perkakas".
Dizaman Belanda bapak disebut oleh kaum reaksioner: „perkakas
Moskow, perkakas Komunis. Sukarno ini tidak lebih tidak bukan tangan
kanan dari Moskow". Dizaman Djepang bapak dikatakan, bahwa„ Sukarno ini tidak lebih dan tidak bukan adalah perkakas Djepang". Sekarang ini ada orang berkata, bahwa bapak ini adalah „perkakas Amerika".
Sedjarah dunia nanti akan membuktikan, wa'llahua'lam, apakah
bapak ini sebenarnja perkakas Amerika, atau perkakas Djepang atau
perkakas Moskow. Tetapi pada sa'at sekarang ini bapak dapat katakan,
bahwa baik dizaman Belanda, maupun dizaman Djepang, maupun dizaman
Indonesia Merdeka ini, bapak sekedar dengan maksud tudjuan mengabdi
kepada tanah air dan bangsa. Kalau memang bapak orang katakan
perkakas, aku akui! Jah, memang aku ini perkakas, tetapi alhamduli'llah perkakasnja rakjat Indonesia! Malah djiwaku, rohku, tiap kali
aku merebahkan badanku bersudjud kepada Tuhan, djiwaku ini tidak
berhenti-henti memuhun kepada Allah s.w.t., supaja tetap didjadikan
perkakas bangsa Indonesia dan tetap didjadikan perkakas Allah s.w.t.
Apa sebab bapak dikatakan perkakas orang? Mengapa bapak dinamakan perkakas Amerika" pada waktu sekarang ini? Bapak bukan
perkakas Amerika, tetapi bapak dinamakan perkakas Amerika! Oleh
karena bapak mengandjurkan kepada pembangunan! Dan pembangunan
tidak bisa berdjalan, djikalau kita tidak bekerdja. Inilah sebabnja bapak
dinamakan perkakas. „Perkakas Amerika". Sebab dikatakan oleh pihak
itu djikalau ada pembangunan, maka toch hasilnja dari pada pembangunan ini sebahagian mengalir ke Amerika, katanja! Hingga djanganlah
disini ada pembangunan. Sebab kalau disini ada pembangunan, nanti
sebahagian dari pada barang ini, mengalir ke Amerika.
Aku tidak mengabdi kepada Amerika! Tidak mengabdi kepada siapapun. Aku hanja mengabdi kepada bangsa Indonesia. Jang aku ingin,
supaja bangsa Indonesia ini, sesudahnja berdjuang mati-matian 5, 6 tahun
lamanja, sesudah mendapat kemerdekaan ini dengan darahnja, bisa
mendjadi bangsa jang adil dan makmur. Tetapi sebagai sudah saja
terangkan tadi, kemakmuran meminta beberapa alat-alat untuk mendatangkan kemakmuran itu.
Aku hanja 5 hari di Sumatera Timur. Aku telah mengadakan misalnja perdjalanan ke Langsa. Djalan-djalan jang rusak sama sekali.
Djambatan-djambatan jang belum diperbaiki, oleh karena kita kekurangan alat. Maka, sebagai tadi dikatakan oleh sdr. Ruslan, kita memerlukan kapitaalsgoederen, memerlukan stoomwals jang kita belum bisa
membuat stoomwals, perlu besi untuk membuat djambatan-djambatan
jang kita belum bisa membuat besi, memerlukan rail dan sebagainja,
memerlukan ini, perlu itu, jang malangnja semua barang ini harus
442