Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/589

Halaman ini tervalidasi

Dari angka-angka jang tersebut diatas ternjata bahwa tiap tahun import beras kian meningkat, jang dapat dinjatakan sebagai suatu petundjuk, bahwa hasil pertanian bahan makanan tiap tahun mengalami kemunduran bila dibandingkan dengan kebutuhan daerah. Angka import tahun 1940 dan 1941 menundjukkan, bagaimana besarnja bahaja mengantjam, bila politik bahan makanan digantungkan pada import beras dari luar Negeri terutama didalam suasana dunia jang genting.

Sebaliknja dengan mengusahakan agar tiap daerah dapat mentjukupi kebutuhan makanan sendiri, kita bukan sadja mengurangi bahaja kelaparan, tetapi dengan setjara langsung djuga mengurangi pengeluaran deviezen guna bahan-bahan konsumsi dan dapatlah uang tersebut kiranja dipergunakan buat barang-barang kapital guna pembangunan misalnja: tractor-tractor, mesin-mesin dll. Kedjurusan pertanian rakjat wadjib ditumpahkan perhatian jang lebih besar dari jang sudah-sudah oleh Pemerintah, bukan dengan rentjana-rentjana, tetapi perlu diambil tindakan-tindakan jang njata didalam memberikan sokongan-sokongan, bantuan untuk memadjukan setiap usaha-usaha pertanian.

Sebagian besar penduduk adalah termasuk dalam golongan tani, sehingga bila kepentingan golongan ini lebih diperhatikan lagi dari jang sudah-sudah, maka akan tertjapai beberapa keuntungan-keuntungan:

  1. Kejakinan dan penghargaan golongan ini terhadap Pemerintah makin bertambah kuat,
  2. Usaha-usaha jang tidak dapat dilaksanakan karena kekurangan tenaga, dapat dilandjutkan,
  3. Tjara-tjara bekerdja dapat diperbaiki sehingga effisiensi dapat dipertinggi,
  4. Dengan sendirinja hasil akan meningkat,
  5. Akibatnja, kemakmuran rakjat turut meningkat dengan terbagi-baginja uang digolongan rakjat banjak, djadi tidak lagi berlonggok-longgok ditangan para importir ataupun golongan dagang menengah (middenstanders).

Djika tidak ada tindakan-tindakan jang njata kedjurusan perbaikan terhadap golongan petani-petani ini, besar sekali kemungkinan penghasilan bahan makanan jang ada sekarang inipun akan merosot lagi. Sebagai akibat dari penderitaan-penderitaan beberapa tahun jang lalu, dimana banjak kedjadian kekurangan makanan (ondervoeding) maka kesempurnaan djasmani dan rohani petani-petani banjak terganggu, sehingga tenaga dan kegiatan petani djauh mundur dari pada masa sebelum perang. Hal ini ditambah lagi dengan propaganda-propaganda dan saranan-saranan jang tidak tepat tentang suasana kemerdekaan dimasa lampau, sehingga rakjat jang belum berpengetahuan membajangkan didalam angan-angannja, bila telah merdeka, dengan sendirinja akan makmur, senang.

567