penduduk kampung-kampung ini seluruhnja terdiri dari anggota Pemuda Republik Indonesia. Banjak kerusakan jang terdjadi, harta dan djiwa rakjat mendjadi korban. Tiada lama kemudian pembakaranpembakaranpun segera dimulai oleh mereka. Pada tanggal 20 Desember mereka telah membakar bangun-bangunan umum seperti sekolah agama di Titeue, kantor-kantor Kehakiman dimana-mana dibakar djuga oleh mereka sebab Hakim-hakim semuanja tidak mau tunduk kepada kekuasaan mereka.
Keganasan dan kekedjaman Markas Uleebalang ini sungguh sudah
sampai kepuntjaknja. Polisi dan tentera Republik jang mendjadi alat
Kekuasaan dari Pemerintah Republik Indonesia daerah Atjeh tidak
dingkan dengan kekuasaan terrorist-terrorist ini. Rakjat berlarian kian
kemari mentjari perlindungan menjelamatkan djiwa dan hak miliknja.
Achirnja pemuda dan rakjat tiada dapat bersabar lagi terhadap
keadaan-keadaan jang seperti ini. Kesabaran sudah sampai pada batasnja. Pada waktu itulah segenap organisasi perdjuangan kemerdekaan
rakjat dengan dipelopori oleh Pemuda Republik Indonesia mengambil
keputusan akan melawan pengchianat bangsa dan tanah air ini dengan
segala kekuatan jang ada. Pada tanggal 22 Desember dibentuklah
MARKAS BESAR RAKJAT UMUM dengan berkedudukan sementara
di Garot. Keputusan ini disambut oleh seluruh rakjat dengan perasaan
lega. Markas Besar Rakjat Umum mendapat bantuan moreel dan materieel jang se-besar-besarnja dari seluruh rakjat Atjeh. Rakjat dari
seluruh pelosok daerah Atjeh kadang -kadang dari djarak beratus-ratus
km. dengan berdjalan kaki mengharungi hutan rimba datang memberi
bantuan dengan sukarela kepada Markas Besarnja.
Dalam pada itu kekedjaman kaum Uleebalang makin bertambahtambah. Mereka mengadakan serangan-serangan membabi buta dengan
mitrailleur dan meriam terhadap desa-desa jang penduduknja disangka
terdiri dari anggota-anggota P.R.I. Pada tanggal 30 Desember mereka
mengadakan serangan- serangan jang demikian terhadap Mukim Kampung Langga sambil merampok dan membakar rumah-rumah. Pada
tanggal 31 Desember mereka menjerang lagi negeri Metareuem dengan
mempergunakan sendjata meriam dan mitrailleur. Setelah rumah-rumah
rakjat digedor habis-habisan, rumah- rumah itu lalu dibakar habis.
Hampir semua rumah tangga rakjat dinegeri-negeri Metareuem, Ilot,
Lala telah mendjadi abu .
Rakjat umum jang telah kehilangan hak milik dan rumah tangganja
berlarian kesana kemari mentjari perlindungan.
Demikian kritisnja keadaan ketika Markas Besar Rakjat Umum
mulai bertindak melindungi rakjat dan mempertahankan hukum-hukum
negara. Sebelum memulai gerakannja Markas Besar Rakjat Umum
mengeluarkan maklumat sebagai berikut :
,,Saudara- saudara kaum Muslimin !!
Perdjuangan kita sekarang adalah untuk menghapuskan segala
kedjahatan dan pengchianatan terhadap bangsa dan tanah air !
69