Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/752

Halaman ini tervalidasi

Di Tapanuli djumlah perkumpulan seluruhnja 34 buah jaitu 26 perkumpulan seni tari/suara dan 8 perkumpulan pentjak.

Jang benar aktif adalah 11 perkumpulan seni suara/tari dan 3 perkumpulan pentjak.

Seni suara/tari daerah di Tapanuli umumnja agak berlainan kedudukannja di-tengah-tengah masjarakat. Oleh sebab seni tari /suara didaerah ini adalah suatu bahagian dari alat istiadat maka perkumpulan jang tertentu untuk melaksanakan seni tari/suara tidaklah ada. Penabuhnja dan bunji-bunjiannja ada terdapat di-tiap-tiap kampung, sedang pemainnja ialah orang-orang pengundjung peralatan.

Untuk mempeladjari tarinja dan menabuh bunji-bunjiannja, tidak begitu banjak diminta keahlian sehingga untuk keluar pada peralatanperalatan tidak diperlukan mengadakan latihan-latihan terlebih dahulu. Kalau tak diadakan usaha untuk memperindah suara bunji-bunjiannja, gerak-gerak penari dan pemeliharaan suara penjanji, untuk masa sekarang ini, bila seni daerah ini hendak turut dimasukkan kegolongan seni, sukarlah diterima oleh masjarakat sekitarnja. Usaha untuk melakukan ini mendapat halangan :

1. dari jang masih memakainja pada peralatan, karena mereka tidak dapat menjetudjui pengobahan gerak jang sudah ditetapkan dari semula,
2. dari mereka jang sama sekali tidak setudju lagi melakukannja menurut larangan agamanja.

Setelah sejak tahun 1950 diberikan penerangan beberapa perkumpulan diantaranja Sinondang jang didirikan semendjak tahun 1938 telah menundjukkan kegiatannja. Disamping mempeladjari tari-tarian menurut tjara lama, anggota-anggotanja mentjoba mengadakan perubahan-perubahan dalam gerak-gerik.

Sebagai pertjobaan pada perkumpulan „Sinondang" di Sipirok telah diberikan bantuan sebanjak Rp. 3000,- agar anggota-anggotanja dapat memperbaiki mutu seni tari/suara jang diasuhnja itu.


KESUSASTERAAN.

Pada mulanja Balai Bahasa adalah suatu bahagian dari Djawatan Kebudajaan Pusat. Kemudian dipetjah dua mendjadi Lembaga Bahasa dan Budaja dipimpin oleh Prof. Dr. Prijono sebagai suatu usaha dari Fakulteit Sastra dan Filsafah dan Bahagian Bahasa jang tetap mendjadi bahagian dari Djawatan Kebudajaan Pusat jang dipimpin oleh Sdr. Mangatas Nasution. Bahagian Bahasa ini mengambil lapangan jang mengenai budaja dan masjarakat, sedang Lembaga Bahasa ditugaskan untuk melaksanakan :
a. tata bahasa,
b. lexicografie,
c. penetapan dan penjiaran istilah,
d. penterdjemahan kitab -kitab untuk Perguruan Tinggi.

730