Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/760

Halaman ini tervalidasi

kepada tamu-tamu. Bila tamu tidak ada, barang-barang itu digosok, mendjaga supaja djangan lapuk.

Tamu-tamu jang masuk dalam tahun 1952 sampai bulan Nopember 1952 kira-kira 3200 orang, diantaranja bangsa Tionghoa, bangsa Eropah, selainnja adalah bangsa Indonesia sendiri. Diantara bangsa Indonesia jang masuk, kebanjakan anak-anak sekolah, baru orang-orang dewasa.

Taksiran wang masuk sampai bulan Nopember 1952 kira-kira Rp. 314,50 sadja, dan wang keluar untuk lampu dan air sampai bulan Nopember 1952 kira-kira Rp. 304,_. Dari sini njata keuntungan tidak ada, malahan sebaliknja. Tetapi walaupun demikian, makin banjak para pengunjung gedung ini makin bertambah pula kegembiraan Bahagian Purbakala dari Perwakilan Djawatan Kebudajaan Sumatera Utara.

Tentang menjalin pustaka-pustaka dapat dikatakan, bahwa penterdjemahannja hampir selesai, demikian djuga penterdjemahan surat-surat buluh dengan bantuan beberapa Kamus Angkola, Simelungun dan kamus jang diperbuat oleh van der Tuuk pada tahun 1861.

Terdjemahan itu telah dikirimkan kekantor Perwakilan Djawatan Kebudajaan Medan.

Disamping Museum Simelungun ada djuga tempat penjimpanan berda-benda purbakala jang lain. Antaranja Museum Sipoholon kepunjaan H.K.B.P. sebagai tempat penjimpanan benda-benda jang berasal dari daerah Batak. Melihat dari barang- barang jang ada sekarang pada museum tersebut dapat dikatakan bahwa barang-barang itu bertambah kurang. Orang-orang jang sengadja mengurus museum ini tidak ada. Barang-barangnja adalah dibawah penilikan Direktur Sekolah Theologie H.K.B.P. Sipoholon.

Kemudian ada pula tempat penjimpanan benda purbakala di Sibolga. Benda-benda purbakala itu jang dikumpulkan atas usaha Perwakilan ditempatkan dikantor Djawatan Kebudajaan/Kesenian Sibolga. Pengumpulan-pengumpulan ini adalah sebagai persiapan untuk mengadakan koleksi dari benda-benda purbakala jang didapat di Tapanuli. Sampai sekarang jang dapat dikumpulkan ialah:

a. beberapa pakaian dan benda-benda adat dari Tapanuli Utara dan Selatan.
b. pustaka-pustaka dan bambu bertulis.
c. rupa-rupa sendjata-sendjata
d. rupa-rupa topeng
e. benda-benda jang berhubungan dengan kepertjajaan purba jang dianggap pada waktu itu mempunjai tenaga tersembunji.

Berhubung dengan keadaan Museum Simelungun sekarang dikandung maksud mengadakan perembukan dengan instansi jang berkepentingan di Sumatera Utara guna membitjarakan nasib Museum ini. Gedungnja jang sudah rusak dan terlampau ketjil itu supaja diperbaiki dan diperbesar. Djalan lain jang djuga dapat ditempuh ialah meminta pada Dinas Purbakala agar untuk ini dikeluarkan biaja. Melihat keadaan Sumatera Utara dengan daerah-daerah kebudajaannja, sudah pada tempatnja bila dipropinsi ini ada suatu museum jang berisikan benda-benda purbakala

738