Halaman:RerumNovarum.djvu/9

Halaman ini telah diuji baca

Berkenaan dengan kerja tangan: bahkan dalam keadaan tanpa dosa pun manusia kiranya tidak menganggur belaka. Akan tetapi apa yang dalam keadaan itu dipilihnya karena kesenangan yang diperoleh dari padanya, sesudah ia jatuh berdosa menjadi kenyataan yang mau tak mau terpaksa ditanggungnya, sebagai pemulihan penuh kepedihan bagi dosanya: ”Terkutuklah tanah karena engkau. Dengan besusah­-payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu”(Kej 3:17). Begitu pula, tidak usah orang mendambakan berakhirnya warisan serba pahit itu dalam hidup di dunia ini. Beban akibat-­akibat buruk dosa dengan berat menindihnya, kejam dan sukar ditanggung. Tidak seorang pun dapat menghindarinya hingga akhir hidupnya. Menderita dan menanggung beban, itulah nasib manusia. Dan upaya mana pun dikerahkannya, betapa banyak pun usaha yang dijalankannya, tiada keterampilan, tiada kekuatan mampu membebaskan masyarakat dari kondisi penuh derita itu. Siapa pun yang berlagak mampu membebaskan rakyat pada umumnya dari segala duka­derita, dan membawa damai serta hidup penuh kenikmatan yang tak pernah berakhir, berbohong besar­-besarnya. Ia memancangkan prospek palsu, yang hanya dapat menimbulkan ledakan kejahatan, yang malahan masih lebih dahsyat lagi dari yang diderita umat manusia sekarang. Langkah terbaik yang dapat ditempuh ialah menerima kenyataan, ringankan kesulitan­kesulitan mereka, seperti telah kami utarakan.

16. Mengenai pokok yang sedang dibahas ini, suatu kekeliruan besar ialah membayangkan, seolah-­olah kelas yang satu dengan sendirinya bermusuhan dengan kelas lainnya, seakan­-akan kenyataan menghadapkan para pemilik upaya­-upaya produksi yang kaya-­raya dengan kaum buruh yang tidak memiliki apa-­apa untuk dengan tegar saling menentang dengan sengitnya. Gambaran itu begitu jauh dari kebenaran dan akal sehat, sehingga langsung berlawanan dengan keduanya. Seperti pelbagai anggota tubuh berpadu untuk membentuk suatu keseluruhan yang begitu laras­-serasi, sehingga dapat dikatakan simetris, begitu pula kodrat menetapkan, bahwa dalam negara pasangan kedua kelas itu harus berada dalam korelasi seimbang satu dengan yang lain dan menciptakan keselarasan. Kelas yang satu sepenuhnya membutuhkan yang lain: tak mungkin ada modal tanpa kerja, mustahil ada kerja tanpa modal. Keselarasan membuahkan tata tertib dan keindahan, sendangkan konflik yang berlanjut mau tak mau menimbulkan kebiadaban dan kekacau-­balauan yang tak terkendalikan lagi. Lembaga-­lembaga Kristiani mempunyai kekuatan yang mengagumkan dan majemuk, sehingga mampu mengakhiri konflik dan mencabut akar-­akarnya.

Keadilan

17. Dengan terus menerus mengingatkan kedua pihak akan tugas­-tugas mereka satu terhadap yang lain, dan khususnya akan kewajiban­-kewajiban mereka berdasarkan keadilan, ajaran agama, yang penafsir dan penjaganya ialah Gereja, memang sungguh mampu mempertemukan para pemilik upaya­-upaya produksi yang kaya dengan orang­-orang yang tak empunya. Termasuk