Halaman:Revolusi dan Masalah Kebudajaan.pdf/22

Halaman ini tervalidasi

sudah mengenal lapar, atau sedikitnja hidup atau sudah biasa hidup dalam keadaan jang menjedihkan, dalam keadaan sengsara. Sebagian dari rakjat kita sangat kekurangan barang-barang jang mereka butuhkan, dan kami sedang berusaha mentjiptakan keadaan jang akan memungkinkan segala barang-barang ini sampai kepada rakjat.

Dengan tjara jang sama pula kami akan mentjiptakan keadaan jang diperlukan agar supaja semua manifestasi kulturil sampai kepada rakjat. Hal ini djanganlah diartikan bahwa seniman harus mengorbankan nilai seni dari tjiptaan-tjiptaannja. Hal ini hendaknja diartikan bahwa kita harus berdjuang dengan segala tjara agar supaja seniman mentjipta untuk rakjat dan agar supaja pada gilirannja rakjat mengangkat tingkat kebudajaan mereka dan djadi lebih mendekati seniman.

Kami tidak bisa memberikan satu patokan umum: tidak semua pernjataan seni benar-benar sama sifatnja, dan kadang-kadang disini orang berkata seolah-olah semua pernjataan seni bersifat sama. Ada pernjataan-pernjataan djiwa keatip jang karena kodratnja djauh lebih mudah diterima oleh rakjat dari pada pernjataan-pernjataan djiwa kreatip lainnja. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk memberikan satu patokan umum, sebab kita harus mengadjukan pertanjaan-pertanjaan berikut: Prinsip-prinsip pengutjapan apakah jang harus dianut seniman dalam usahanja untuk mentjapai rakjat? Apakah jang harus diminta rakjat dari seniman? Dapatkah kita memberikan suatu pernjataan umum tentang hal ini? Tidak, Kalau demikian soalnja akan djadi terlalu sederhana, Adalah perlu untuk mengusahakan agar supaja semua pernjataan kreatip mentjapai rakjat, akan tetapi sebaliknja adalah perlu untuk melakukan segala jang kita bisa agar supaja rakjat bisa mengerti lebih banjak,

21