Halaman:Revolusi dan Masalah Kebudajaan.pdf/48

Halaman ini tervalidasi

Revolusi, Guru-guru jang sedang dididik, Sekolah-Sekolah Nasional jang sedang disiapkan, sekolah-sekolah untuk para pentjinta seni jang djuga sedang didirikan, semuanja ini adalah kenjataan-kenjataan. Inilah makna Revolusi ........ inilah sebabnja maka Revolusi punja arti penting bagi kebudajaan, Bagaimana kita bisa berbuat semuanja ini tanpa satu Revolusi? Marilah kita chajalkan seolah-olah kita takut bahwa semangat mentjipta kita akan mendjadi laju, akan mendjadi hantjur oleh tangan angkara murka dari Revolusi Stalinis"......

Tuan-tuan, bukankah lebih baik kita memikirkan masa jang akan datang? Apakah kita akan memikirkan bunga-bunga jang djadi laju, selagi kita sedang menanam bunga-bunga dimuka bumi? Ketika kita sedang menempa semangat mentjipta jang akan datang? Siapakah jang tidak mau menukar masa sekarang, siapakah jang tidak mau menukar kehadirannja sekarang dengan masa depan itu? Siapakah jang tidak mau menukar apa jang dimilikinja sekarang, siapakah jang tidak mau mengorbankan apa jang dimilikinja sekarang untuk masa depan itu? Dan siapakah orangnja jang mempunjai kepekaan seni tidak djuga mempunjai semangat pedjuang jang gugur dalam pertempuran, sementara mengetahui bahwa dia sedang menemui adjalnja, bahwa dia sedang mengachiri hajatnja setjara djasmaniah, agar supaja dia bisa memperkaja kedjajaan sesamanja, kedjajaan bangsanja? Bajangkanlah seorang pradjurit jang gugur selagi bertempur: dia mengorbankan segala jang dipunjainja: dia mengorbankan djiwanja, keluarganja. Mengapa? Agar supaja kita dapat melakukan semuanja ini. Dan siapakah orangnja jang mempunjai kepekaan kemanusiaan, kepekaan seni, jang tidak berpendapat bahwa pengorbanan itu ada harganja? Akan tetapi Revolusi tidak akan menuntut pengorbanan dari djenius-djenius jang

47